Bali 'Hidup Kembali', Penumpang Bandara Ngurah Rai Naik Sampai 98 Persen
Nasional

Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali melaporkan peningkatan jumlah penumpang serta penerbangan yang dilayani pada Oktober 2021, menandakan bahwa industri ini mulai bangkit kembali.

WowKeren - Sektor pariwisata menjadi salah satu yang sulit pulih di tengah pandemi COVID-19. Namun berdasarkan jumlah pelaku perjalanan yang masuk dan meninggalkan Bali, tampaknya sektor tersebut mulai pulih kembali.

Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali mencatatkan peningkatan jumlah penumpang pesawat sampai 98 persen. Tercatat ada 464.390 penumpang yang dilayani pada Oktober 2021, jauh berbeda dibandingkan dengan 234.939 penumpang pada September.

"Bandara Bali sesuai dengan rekap data lalu lintas angkatan udara mencatat pertumbuhan 98 persen pada Oktober 2021," terang General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Bali, Herry A Y Sikado, dikutip dari Antara, Rabu (10/11). Peningkatan jumlah penumpang ini juga diikuti dengan kenaikan jumlah pesawat udara yang dilayani.

Sepanjang bulan Oktober 2021 kemarin, Bandara Ngurah Rai Bali mencatatkan 3.697 pergerakan pesawat. Angka ini meningkat 81 persen dibandingkan 2.040 pergerakan pesawat pada bulan September.


Dari ratusan ribu penumpang tersebut, ada tiga rute yang paling banyak mengunjungi Bali. Terbanyak adalah Jakarta (136.529 penumpang), diikuti dengan Surabaya (29.973 penumpang) dan Makassar (16.173 penumpang). Ketiga rute tersebut juga yang paling banyak dikunjungi penumpang dari Bandara Ngurah Rai Bali.

Pertumbuhan positif ini, dijelaskan Herry, menjadi tren capaian terbanyak di sepanjang tahun 2021. Meski demikian, Herry memastikan protokol kesehatan COVID-19 akan tetap diberlakukan demi mengantisipasi penyebaran virus.

"Tentunya kami juga fokus pada protokol kesehatan di Bandara Bali," tegas Herry. "Agar para penumpang dapat terbang dengan sehat dan selamat sebagai upaya mengantisipasi penyebaran pandemi."

AP I bersama Kantor Kesehatan Pelabuhan dan maskapai juga memastikan seluruh penumpang telah memenuhi kewajiban dokumen kesehatannya, termasuk hasil negatif tes COVID-19. Untuk tes COVID-19 pelaku perjalanan saat ini menggunakan rapid test antigen yang sampelnya diambil maksimal 1x24 jam sebelum berangkat.

"Kasus COVID-19 yang sudah menurun harus kami jaga. Saat ini terdapat 10 unit fasilitas self checking PeduliLindungi, jadi semua dokumen kesehatan telah terdigiitalisasi," pungkas Herry.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait