Libur Nataru semakin mendekat, maka dari itu, pemerintah juga terus mewanti-wanti masyarakat untuk bisa menahan diri agar tidak bepergian guna mencegah terjadinya lonjakan kasus COVID-19.
- Tiara Yola Ade Ramadhanti
- Kamis, 11 November 2021 - 12:05 WIB
WowKeren - Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), pemerintah semakin gencar mewanti-wanti masyarakat untuk tidak bepergian. Mengingat pengalaman sebelumnya, selalu terjadi lonjakan kasus COVID-19 di saat libur panjang, seperti Nataru.
Maka dari itu, untuk mencegah dan mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus, apalagi saat ini laju perkembangan COVID-19 di Indonesia tengah melandai, pemerintah tak henti-hentinya memperingatkan masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan ketat.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin pun mewanti-wanti bahwa libur Nataru menjadi titik penting di masa pandemi COVID-19. Ia menuturkan apabila masyarakat bisa melewati libur Nataru tanpa lonjakan kasus signifikan, maka pihaknya optimis pandemi di Indonesia bisa dikendalikan.
Budi lantas menegaskan bahwa kunci sukses penanganan pandemi COVID-19 ada pada tangan masyarakat. Semakin masayarakat disiplin dalam menerapkan prokes, maka penularan COVID-19 semakin bisa ditekan.
"Benar-benar kita Insyaallah sudah berhasil mengendalikan pandemi," papar Budi dalam diskusi daring bersama para pemimpin redaksi media massa, Rabu (10/11). "Siapa yang paling menentukan keberhasilan itu? Kita sendiri. Dengan cara memastikan agar prokes dijalankan."
Lebih lanjut, Budi mengimbau agar pada saat libur Nataru sebaiknya masyarakat di rumah saja, tidak bepergian, apalagi sampai pulang kampung. Akan tetapi jika ingin bepergian, ia menyarankan agar merencanakan perjalanan yang aman dengan mengunjungi tempat yang paling rendah risiko penularannya.
"Ke mal boleh, nonton boleh, tapi jangan bawa satu keluarga besar pake bus kota ke Yogya misalnya, terus dia makan di pinggir jalan, jangan," imbau Budi. "Kita jalan-jalan di Bogor bisa, misal di vila saja."
Budi menuturkan apabila masyarakat bisa mengimplementasikan segala kebijakan pemerintah saat libur Nataru, ia yakin lonjakan atau gelombang ketiga COVID-19 tidak akan terjadi. "Lebih baik kita maju selangkah-selangkah, tapi maju terus. Daripada lari 1.000 langkah, tapi jatuh, malah enggak bisa lari lagi," tandas Budi.
Di sisi lain, Budi juga mengungkapkan bahwa penurunan kasus positif COVID-19 ini bisa terjadi lantaran 80 persen warga Indonesia telah memiliki imunitas. Baik karena vaksinasi COVID-19, maupun imunitas alami yang terbentuk pasca terinfeksi.
(wk/tiar)