Satgas Ungkap 5 Cara Cegah Lonjakan Kasus COVID-19 Jelang Libur Natal dan Tahun Baru
Nasional

Pemerintah tengah menyusun peraturan jelang periode libur Natal dan Tahun Baru. Satgas pun merekomendasikan 5 hal yang bisa dilakukan masyarakat demi cegah terjadinya lonjakan kasus.

WowKeren - Pemerintah berkali-kali menegaskan pentingnya pembatasan saat libur panjang demi mencegah terjadinya lonjakan kasus COVID-19. Termasuk Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 yang akan tiba dalam waktu dekat, yang ternyata telah diantisipasi semaksimal mungkin oleh pemerintah.

"Perayaan Natal dan Tahun Baru 2022 (Nataru) harus diantisipasi agar tak terjadi lonjakan kasus COVID-19," ujar Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Alexander Ginting, kepada Republika, Kamis (11/11). "Pemerintah berikut Satgas COVID Pusat dan Daerah sedang mempersiapkan berbagai langkah-langkahnya berdasarkan berbagai kajian dan data COVID-19 yang terus bergerak dinamis di masyarakat."

Apalagi karena pemerintah memprediksi sekitar 19 juta orang akan melakukan pergerakan selama periode tersebut. Karena itulah, diperlukan juga kontribusi aktif masyarakat agar tidak terjadi lonjakan kasus COVID-19 akibat periode Nataru.

Wakil Menteri Kesehatan Dante S Harbuwono menegaskan lonjakan tidak akan terjadi apabila masyarakat mematuhi protokol kesehatan secara ketat serta mengikuti rekomendasi pemerintah. Juru Bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito pun menambahkan soal lima hal yang harus dilakukan masyarakat demi mencegah terjadinya lonjakan kasus COVID-19.

Yang pertama adalah menjalankan protokol kesehatan 3M secara komprehensif dan konsisten. Maknanya, setiap komponen seperti memakai masker, menjaga jarak, hingga mencuci tangan tidak boleh dilaksanakan secara terpisah-pisah.

"Kebijakan itu harus terintegrasi, mengingat satu dan upaya lainnya saling mengisi celah penularan COVID-19," kata Wiku. "Selain itu yang protokol kesehatan harus diterapkan di manapun dan kapanpun selama rangkaian kegiatan dan perjalanan."


Kemudian yang kedua adalah menyegerakan vaksinasi COVID-19, terutama untuk melindungi kelompok rentan seperti anak-anak maupun orang dengan komplikasi penyakit tertentu. Yang ketiga dengan inisiatif melakukan testing atau pengobatan jika merasakan gejala COVID-19.

"Hal ini bertujuan mencegah penularan," tegas Wiku. "Dengan terdeteksi lebih cepat dan meningkatkan angka kesembuhan karena ditindaklanjuti lebih cepat pula."

Lalu keempat adalah menganalisis risiko penularan sebelum beraktivitas. Yang perlu diperhatikan seperti sirkulasi udara dan durasi kegiatan. Orang yang dalam kondisi kurang bugar pun sebaiknya mempertimbangkan kembali urgensi agenda sebelum bepergian.

"Khususnya, bagi orang yang merasakan gejala maupun kontak erat kasus COVID-19 untuk tidak melakukan aktivitas luar ruang dan aktivitas perjalanan," tutur Wiku. "Demi keamanan diri sendiri dan orang lain di sekitar kita."

Sedangkan yang terakhir dengan mengikuti perkembangan kebijakan yang berlaku. Masyarakat diminta untuk lebih adaptif dengan penerapan "gas dan rem" selama pandemi COVID-19.

"Untuk itu dibutuhkan kedisiplinan yang tinggi," pungkasnya. "Agar kebijakan dapat memberikan dampak yang signifikan dalam pengendalian COVID-19."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru