Pemerintah Perpanjang PPKM Jawa-Bali Selama 2 Pekan, Kini Ada 26 Wilayah Level 1
jatengprov.go.id
Nasional

Sebelumnya dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali periode 2-15 November, tercatat ada 21 kabupaten/kota yang masuk dalam Level 1.

WowKeren - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali diperpanjang selama dua minggu ke depan. Dalam periode PPKM Jawa-Bali kali ini, ada tambahan lima kabupaten/kota yang masuk dalam Level 1.

Sebelumnya dalam PPKM Jawa-Bali periode 2-15 November, tercatat ada 21 kabupaten/kota yang masuk dalam Level 1. Sejumlah kebijakan di wilayah Level 1 ini dilonggarkan, seperti perkantoran bisa diisi 75 persen karyawan hingga mal beroperasi hingga pukul 22.00 dengan kapasitas 100 persen.

"Dalam asesmen yang akan berlaku dalam dua minggu ke depan, terdapat penambahan Kabupaten/Kota yang masuk ke dalam Level 2 sebanyak 10 Kabupaten/Kota dan Level 1 sebanyak lima kabupaten/kota," papar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam siaran persnya pada Senin (15/11). "Hingga jumlah keseluruhan kabupaten/kota yang masuk ke dalam Level 1 menjadi 26 kabupaten/kota, Level 2 menjadi 61 kabupaten/kota dan Level 3 menjadi 41 kabupaten/kota. Terkait detail keputusan ini akan kembali dituangkan dalam Inmendagri."

Luhut juga mengungkapkan bahwa sejumlah kabupate/kota di Jawa-Bali mengalami peningkatan kasus COVID-19 mingguan belakangan ini. Tercatat ada 29 persen kabupaten/kota yang mengalami peningkatan kasus COVID-19 mingguan, dan 34 persen kabupaten/kota yang mengalami peningkatan pasien rawat inap mingguan.


"Kehati-hatian harus dilakukan terutama untuk menghadapi Nataru (Natal dan Tahun Baru). Saat ini indikator Google Mobility yang memantau pergerakan masyarakat di Jawa Bali menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan di atas periode Nataru tahun lalu dan mendekati posisi periode Idul Fitri pada Mei-Juni 2021," tegas Luhut.

Selain itu, Luhut juga memaparkan bahwa 47 persen kabupaten/kota di Jawa-Bali masih memiliki tingkat suntikan dosis pertama vaksinasi COVID-19 lansia di bawah 50 persen. Sedangkan 75 persen kabupaten/kota di Jawa-Bali memiliki tingkat suntikan dosis kedua vaksinasi lansia di bawah 50 persen.

"Lebih rinci lagi, masih ada 16 Kabupaten/Kota di Jawa-Bali yang cakupan vaksinasi umum dan lansia dosis 1 yang masih di bawah 50 persen," tambahnya.

Di sisi lain, Luhut menyebutkan bahwa pemerintah akan terus mengantisipasi potensi lonjakan kasus akibat momen Nataru yang sudah di depan mata. Kesukesan menghadapi kenaikan kasus COVID-19 di periode Nataru dinilai akan menentukan keberlanjutan pemulihan ekonomi Indonesia ke depan.

"Di kesempatan ini, di tengah angka peningkatan kasus di Eropa dan beberapa negara lain yang terus tinggi, saya kembali mengajak kita semuanya untuk tidak egois dan saling berbesar hati agar kita sama-sama bisa menaati kembali protokol kesehatan yang terus dihimbau agar kita tidak kembali mengulang pengalaman buruk pada masa yang lalu akibat kelalaian kita," pungkasnya. "Apa yang telah kita perjuangkan bersama selama ini layak untuk terus dijaga dan tidak dilupakan hanya karena kejenuhan dan keegoisan kita semua."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait