Peringati Hari Anak Sedunia, Ketua KPK Ingin Pendidikan Antikorupsi Diajarkan Sejak TK
Instagram/ official.kpk
Nasional

Isu korupsi di Indonesia hingga saat ini masih menjadi fokus pemerintah untuk bisa memberantasnya. Dalam kesempatan peringati 'Hari Anak Sedunia 2021', Ketua KPK menyampaikan soal pendidikan antikorupsi.

WowKeren - Pada Sabtu (20/11) hari ini, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri memperingati "Hari Anak Sedunia 2021". Pada peringatan ini, Firli menyampaikan beberapa poin, salah satunya adalah mengenai pendidikan korupsi.

Firli mengatakan bahwa KPK memasukkan pendidikan sebagai salah satu national interest dalam rencana strategi 2019-2024, dan road map KPK 2022-2045. Menurutnya, pendidikan antikorupsi akan diajarkan sejak Taman Kanak-Kanak (TK) hingga perguruan tinggi.

"KPK telah memasukkan unsur nilai-nilai pendidikan antikorupsi kepada generasi penerus dan bangsa ini sejak dini, remaja, hingga dewasa untuk membentuk sekaligus menjaga karakter serta integritas setiap anak bangsa agar tidak terpengaruh dengan laten korupsi maupun perlikau koruptif," papar Firli kepada wartawan, Sabtu (20/11).

Firli menilai bahwa dengan menmperingati "Hari Anak Sedunia 2021" itu bisa menjadi momentum untuk memperkuat dedikasi para orangtua dan seluruh masyarakat dalam melindungi anak-anak dari ragam persoalan bangsa yang dapat mengancam masa depan. Selain itu, ia menuturkan bahwa korupsi serta perilaku koruptif merupakan salah satu permasalahan besar bangsa. Apalagi hingga saat ini korupsi masih disebut sebagai laten atau budaya RI.


Lebih lanjut, Firli menerangkan bahwa semua pihak yang ada di Indonesia berkewajiban menjadi bagian keluarga besar dengan memberikan konstribusi pasif dalam proses asah,asih, dan asuh anak-anak Indonesia. Hal ini lantaran anak-anak dinilai sebagai generasi penerus bangsa yang harus terbebas dari korupsi.

Firli menerangkan bahwa dalam memerangi korupsi, tidak hanya diperlukan ilmu pengetahuan, melainkan juga harus disemaikan ke dalam hati dan pikiran anak-anak Indonesia sedini mungkin untuk menumbuhkan budaya antikorupsi. Maka dari itu, ia berharap bisa memiliki generasi penerus yang memiliki karakter berintegritas, cerdas, jujur, adil, sederhana, serta bermoral dan etika yang baik.

Selanjutnya, Firli menambahkan bahwa akar persoalan korupsi di Indonesia, salah satunya dikarenakan hilangnya nilai-nilai antikorupsi. Menurutnya, siapapu yang telah kehilangan nilai-nilai tersebut, maka akan mudan terserang virus korupsi.

Firli menekankan bahwa hingga saat ini, pemerintah terus melakukan upaya pemberantasan korupsi. Adapun upaya ini dilakukan mulai dari reformasi birokrasi hingga pembangunan zona integritas.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru