Program SMK-D2 Fast Track Siap Dibuka Tahun Depan, Mahasiswa Cuma Perlu Kuliah 1,5 Tahun
Nasional

Kemendikbudristek telah meluncurkan program SMK-D2 fast track ini sejak 2020 dan akan diimplementasikan pada tahun ajaran 2022/2023. Peserta didik jalur ini hanya perlu berkuliah 3 semester.

WowKeren - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menghadirkan sejumlah inovasi, salah satunya lewat program Diploma Dua (D2) Jalur Cepat (Fast Track). Program ini sudah diluncurkan sejak 2020, namun baru akan dibuka pada tahun ajaran 2022/2023 alias tahun depan.

Hal ini seperti disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Wikan Sakarinto. "Hari ini kita duduk bersama dari unsur industri, SMK, pendidikan tinggi vokasi, fasilitator untuk menyamakan pola pikir dalam menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten dan memuaskan industri," kata Wikan di Bekasi, Jawa Barat, Senin (22/11).

Lantas apa yang membedakan jalur fast track ini dengan pendidikan SMK dan D2 pada umumnya? Rupanya bila siswa bergabung di jalur pendidikan ini, maka masa perkuliahannya di D2 akan dipotong hingga menyisakan 3 semester alias 1,5 tahun saja.

"Siswa lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang telah lulus seleksi program D2 jalur cepat akan mulai menjalani pendidikan D2 di pendidikan tinggi vokasi, baik itu negeri maupun swasta," demikian kutipan penjelasan dari laman resmi Kemendikbudristek, dilansir pada Selasa (23/11). Lewat program ini, mahasiswa bisa menempuh pendidikan tinggi vokasi D2 dengan beban kredit minimum 72 SKS.


Namun sebagian dari beban kredit ini akan dinyatakan terpenuhi bila calon mahasiswa dapat menyetarakan sertifikat kompetensi atau keahlian yang dimiliki sejak duduk di bangku SMK sebagai kredit perkuliahan melalui mekanisme Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). Selanjutnya perkuliahan akan dilanjutkan di pendidikan tinggi vokasi yang hanya perlu ditempuh selama satu semester, dilanjutkan dengan program magang di dunia kerja selama 2 semester.

"Kita melakukan RPL terhadap hasil belajar dan pengalaman lulusan SMK selama 3 tahun yang dapat diakui antara 12-20 SKS yang setara dengan proses pembelajaran satu semester," terang Wikan. "Jadi capaian hasil belajar dan pengalaman SMK 3 tahun kita akui setara dengan 12-20 SKS, sehingga cukup tiga semester di politeknik."

Lebih lanjut dijelaskan, RPL yang berlaku di program D2 fast track ini adalah Tipe A2, di mana pembelajaran dan/atau pengalaman masa lampau yang bisa diakui dapat berasal dari pendidikan nonformal, informal, dan/atau pengalaman kerja. Bila calon mahasiswa mengikuti program ini, maka mereka akan memperoleh keuntungan bisa menyelesaikan perkuliahan setahun lebih cepat daripada mahasiswa D2 reguler.

"Mahasiswa juga mendapatkan real life experience melalui magang dunia kerja," imbuh Wikan. "Yang merupakan nilai tambah bagi kompetensi dan keahlian yang dimiliki."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait