Jokowi Diisukan Reshuffle Kabinet Awal Desember, Moeldoko Dinilai Bisa Diganti Karena Sering Offside
wikipedia.org
Nasional

Menurut Ujang Komarudin selaku pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Moeldoko selama sering melakukan blunder. Salah satunya terkait kudeta Partai Demokrat.

WowKeren - Isu reshuffle kabinet Joko Widodo-Ma'ruf Amin kembali ramai dibahas. Presiden Jokowi diisukan bakal melakukan reshuffle menteri pada awal bulan Desember mendatang.

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko lantas dinilai pengamat sebagai salah satu pejabat yang kemungkinan akan diganti dalam reshuffle mendatang. Menurut Ujang Komarudin selaku pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Moeldoko selama sering melakukan blunder.

"Kita tahu KSP Moeldoko banyak offside ya, banyak pelanggaran, misalnya terkait kudeta Demokrat," ungkap Ujang pada Rabu (24/11). "Itu kan bagian-bagian dari abuse of power di lingkaran Istana yang itu harus ditertibkan Jokowi."

Sebagai pengganti Moeldoko, Ujang menilai mantan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bisa mengisi jabatan KSP. "Apalagi ada penggantinya Pak Hadi Tjahjanto, mungkin-mungkin saja," kata Ujang.

Tak hanya Moeldoko, Ujang menilai Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga kemungkinan akan direshuffle. "Tapi dia orang dekat Jokowi. Jadi tergantung apakah diganti atau tidak, tapi masih tetap rawan karena bukan orang partai," katanya.


Lebih lanjut, Ujang menilai banyak menteri kabinet Indonesia Maju yang kinerjanya tidak maksimal. Menurutnya, menteri yang direshuffle biasanya berasal dari kalangan non-partai. Namun hal tersebut akan tergantung pada kebutuhan Jokowi.

"Kalau kita merujuk pada kinerja, banyak menteri yang jelek. Biasanya menteri yang terdekat untuk direshuffle itu biasanya nenteri non-partai," terangnya. "Kalau kita lihat sejarah reshuffle, biasanya orang-orang yang tidak punya backup politik partai. Kalau parpol biasanya digeser-geser saja ke kementerian lain. Misalkan Menkes, lalu Menhub, UMKM kalau kita lihat kinerjanya tidak memuaskan."

Di sisi lain, Arya Fernandes selaku peneliti Center for Strategic and International Studies (CSIS) menilai saat ini adalah momen yang tepat bagi Jokowi untuk melakukan reshuffle. Mengingat pemerintah Jokowi-Ma'ruf telah berjalan selama tiga tahun.

"Ini kan sudah masuk tahun ketiga pemerintahan, dan memang saya kira sekarang waktu yang tepat. Di tahun ketiga, Presiden akan melakukan sejumlah evaluasi terhadap performa dan capaian dari menteri-menteri," jelas Arya kepada Kumparan.

Arya menilai reshuffle kabinet akan sulit dilakukan di tahun 2023 atau 2024. Pasalnya, para menteri yang berasal dari partai politik akan fokus pada Pemilu 2024.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait