'Terancam' COVID-19 Omicron dan Gelombang Ketiga, Mobilitas Warga di Luar Rumah Malah Meningkat
AFP
Nasional

Indonesia dihadapkan dengan potensi gelombang ketiga wabah COVID-19 hingga varian Omicron. Namun tingkat mobilitas warga di luar rumah pada November 2021 kembali meningkat.

WowKeren - Indonesia bersiap-siap mengantisipasi masuknya varian COVID-19 Omicron (B.1.1.529) yang sudah menginfeksi sejumlah negara. COVID-19 Omicron sendiri diketahui telah masuk kategori varian yang mengkhawatirkan (Variant of Concern / VoC) lantaran banyaknya mutasi yang ditemukan di spike protein-nya.

Namun keberadaan varian baru serta ancaman gelombang ketiga COVID-19 pun tak membuat warga mengurangi mobilitasnya ke luar rumah. Bahkan menurut Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat mobilitas penduduk pada November 2021 mengalami kenaikan seperti bulan sebelumnya, demikian hasil pengamatan berdasarkan Google Mobility Index.

Menurut Kepala BPS Margo Yuwono, aktivitas penduduk di rumah mulai mengalami penurunan pada bulan November 2021. Yakni hanya di kisaran 5 persen, turun tipis dari aktivitas penduduk pada bulan Oktober 2021 yang mencapai 5,3 persen.

"Aktivitas atau mobilitas di rumah itu semakin menurun pada November 2021 kalau dibandingkan kondisi Oktober yang lalu. Sebaliknya, di beberapa tempat aktivitas penduduk itu mengalami perbaikan," ujar Margo dalam video konferensinya, Rabu (1/12).


Lokasi-lokasi seperti ritel hingga tempat wisata menunjukkan adanya peningkatan mobilitas penduduk sampai 5,3 persen. Kondisi ini, menurut Margo, mulai normal karena sudah tumbuh positif dibandingkan dengan sebelum pandemi COVID-19.

"Demikian juga untuk tempat belanja kebutuhan sehari-hari itu juga sudah lebih baik dibandingkan kondisi normal," sambungnya. "Bahkan lebih tinggi 24,2 persen dari kondisi normal."

Kemudian mobilitas penduduk di taman juga mengalami peningkatan 0,2 persen. Sedangkan aktivitas di tempat transit menunjukkan adanya perbaikan walaupun belum kembali ke kondisi normal, yakni masih di kisaran -16 persen.

"Di tempat kerja juga ada perbaikan, semakin banyak orang melakukan aktivitas di tempat kerja. Namun belum kembali pada kondisi normal, masih minus 9,9 persen kalau dibandingkan dengan baseline Januari-Februari 2020," pungkas Margo.

Sebagai informasi, Indonesia memang mulai menerapkan berbagai pelonggaran aktivitas dan pembatasan karena kasus COVID-19 yang mulai melandai. Namun masyarakat tetap diminta agar lebih waspada lantaran peningkatan mobilitas bisa diikuti dengan bertambahnya kasus positif COVID-19.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru