'Single's Inferno' Picu Kontroversi Warna Kulit, Begini Hasil Jajak Pendapat dengan Warga Lokal
YouTube
TV

Reality show kencan Korea terpanas, 'Single's Inferno' juga menarik perhatian karena adanya kontroversi warna kulit. Untuk itu, sebuah saluran YouTube melakukan jajak pendapat warga lokal soal isu tersebut.

WowKeren - Reality show kencan "Single's Inferno" bukan cuma menarik banyak perhatian pemirsa dan mendapat banyak cinta, melainkan juga melahirkan perdebatan. Salah satu yang paling panas adalah kontroversi warna kulit.

Kontroversi warna kulit lahir lantaran para peserta pria tertarik pada Shin Ji Yeon sambil menyebutkan fitur fisiknya yang paling menonjol. Mahasiswi ilmu saraf itu dipuji, "Dia tampak begitu putih dan murni. Itu kesan pertamaku terhadapnya."

Di episode berikutnya pujian mengenai cantiknya warna kulit Shin Ji Yeon masih digaungkan para kontestan pria seperti Choi Si Hun. Namun karena "Single's Inferno" dapat ditonton pemirsa mancanegara, banyak pihak terutama dari negara barat merasa standar kecantikan di Korea Selatan sangat bias dengan condong ke kulit cerah.

Baru-baru ini, kanal YouTube Asian Boss turun ke jalanan Korea untuk membicarakan kontroversi warna kulit dengan para warga lokal biasa. Responden pertama yang diajak bicara sang reporter menyatakan kulit putih yang disukai orang Korea bukan merujuk pada ras lain apalagi soal "supremasi kulit putih". Meski ia tidak menampik jika pujian tentang warna kulit bisa menyinggung beberapa orang.

"Aku bertanya-tanya apakah merek terganggu karena memikirkan supremasi kulit putih. Tapi di Korea, kupikir memuji seseorang dengan kulit putih tidak ada hubungannya dengan supremasi kulit putih," kata responden kedua.


Responden kedua menambahkan bahwa seseorang dengan warna kulit lebih terang punya lebih banyak pilihan soal gaya. Hal ini berkaitan erat dengan pemilihan warna pakaian dan sebagainya. Sehingga mempunyai kulit putih di Korea adalah salah satu cara menjadi cantik.

Bukan hanya soal estetika, ternyata salah satu warga lain menyebutkan di Korea memang ada persepsi tertentu tentang warna kulit. Kecerahan warna kulit di Dinasti Joseon bisa menunjukkan kelas sosial seseorang.

"Jika kulitmu kecokelatan atau gelap, orang mungkin menganggapmu pekerja kasar. Bahkan jika anda melihat kecantikan selama Dinasti Joseon, mereka semua punya kulit cerah. Bahkan saat itu, punya kulit terang berarti anda berasal dari keluarga kaya," terang responden ketiga.

Selain itu, ada anggapan tentang perbedaan struktur tulang wajah orang Korea dan Barat. Menurut anggapan orang lokal, struktur wajah bangsa Korea tidak cocok mempunyai kulit kecokelatan.

"Aku sadar bahwa struktur wajah orang Korea cenderung lebih lembut dan rata daripada struktur wajah orang barat, beberapa orang Korea tidak bisa mempunyai penampilan maksimal dengan kulit kecokelatan," jelas responden keempat.

Terlepas dari semua pendapat, responden Asian Boss setuju bahwa seseorang tidak bisa dinilai berdasar warna kulit saja. Seorang responden lain menambahkan, "Jika kamu memperhatikan detail itu dengan pola pikir menghakimi, kamu hanya bisa melihatnya sebagai hal yang negatif."

Sementara itu, pihak Netflix Korea sendiri sudah memberikan tanggapan mengenai kontroversi warna kulit. Mereka berjanji akan menjadikan kritik fans internasional sebagai saran belajar mengenai manusia dan keberagamannya.

(wk/inta)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru