Kasus Omicron di RI: Mulai Mendominasi dan Menyebar Lewat Transmisi Lokal, DKI Jadi Darurat?
Nasional

Mengenai perkembangan kasus varian Omicron di Indonesia, itu disampaikan oleh Satgas Penanganan COVID-19. Seperti yang diketahui, DKI Jakarta menjadi tempat terdeteksinya varian tersebut.

WowKeren - Satgas Penanganan COVID-19 belum lama ini menyampaikan mengenai perkembangan kasus di Indonesia. Seperti yang diketahui, di Indonesia sudah terdeksi kasus varian Omicron sejak Desember 2021 lalu.

Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19 Sonny Harry B Harmadi mengatakan bahwa dari hasil uji sequencing saat ini menunjukkan varian Omicron sudah mendominasi. Hingga saat ini, dilaporkan kasus Omicron di Indonesia sudah hampir menyentuh angka 2 ribu kasus.

Hal itu disampaikan Sonny saat menghadiri acara diskusi Polemik MNC Trijaya bertajuk "Menahan Gelombang Omicron" pada Sabtu (29/1). Bahkan saat ini, menurut Sonny, varian Omicron juga sudah menyebar melalui transmisi lokal.

Meski demikian, Sonny menuturkan tidak perlu membedakan Omicron atau bukan variannya. Menurutnya, menjadi penting dengan adanya transmisi lokal itu, maka tidak terlalu perlu untuk membedakan Omicron atau bukan variannya.

Sonny mengatakan mau bagaimanapun dan apapun variannya, tetap saja bagian dari SARS-Cov2 dari virus COVID-19. Ia mengungkapkan berdasarkan data dari Global Initiative on Sharing Avian Influenza Data (GISAID), saat ini kasus Omicron di Indonesia sebanyak 1.857 kasus. Sedangkan menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), telah melaporkan sebanyak 1.988 kasus.


"Tetapi karena kita sudah menemukan kasus Omicron pada transmisi lokal, melakukan whole genome sequencing untuk memastikan Omicron atau tidak, secara terus-menerus tentu akan menjadi sangat mahal," papar Sonny.

Kendati demikian, Sonny meminta agar semua pihak tidak panik meski kasus COVID-19 juga sudah menunjukkan kenaikan. Mengingat Indonesia sudah mengalami dua gelombang COVID-19, maka pemerintah juga sudah belajar dari hal tersebut dan melakukan antisipasi. Pertama dalam hal deteksi, kemudian proteksi, dan litersi.

Selain itu, kata Sonny, pemerintah juga sudah menyiapkan rumah sakit, termasuk obat-obatan, peralatan kesehatan, tenaga kesehatan, dan lainnya untuk menghadapi gelombang Omicron.

Di sisi lain, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkapkan bahwa keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit rujukan COVID-19 melonjak 9 persen, dari 45 menjadi 54 persen. "ICU-nya (yang digunakan) naik 112, jadi 18 persen," ungkap Ariza di Balai Kota DKI, Sabtu (29/1).

Selain itu, kata Ariza, kasus Omicron di DKI juga terus meningkat yang didominasi oleh pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). "Tadi jauh jaraknya kan impor sama lokal. Berarti sekarang di antar kita nih saling menularkan," imbuh Ariza.

Maka dari itu, Ariza minta agar masyarakat DKI tetap harus mengencangkan dan disiplin terhadap protokol kesehatan. Kemudian juga warga diminta tidak menganggap enteng Omicron yang umumnya memiliki gejala ringan atau bahkan tida bergejala.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru