Tak Tutup Pusat Perayaan Imlek 2022, Walkot Surakarta Minta Ketatkan Prokes
Nasional

Perayaan Imlek 2022 sudah ada di depan mata. Mengingat perayaan Imlek tahun ini masih berada di tengah pandemi COVID-19 maka Pemda Surakarta memberlakukan pengetatan prokes.

WowKeren - Besok 1 Februari 2022, masyarakat Tionghoa akan merayakan Tahun Baru China atau biasa dikenal dengan Imlek. Akan tetapi, saat ini Imlek sudah tidak lagi hanya ditunggu-tunggu oleh masyarakat Tionghoa, melainkan juga masyarakat umum.

Menjelang perayaan Imlek, salah satu pusat perayaan di Kota Solo, Jawa Tengah, telah dibanjiri oleh warga, salah satunya adalah di kawasan Pasar Gede Solo. Terkait hal ini, Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka menanggapinya biasa saja.

Gibran menuturkan keramaian yang terjadi di tempat perayaan Imlek itu tidak masalah. "Enggak apa-apa (adanya keramaian), ini nanti saya rapatkan," tutur Gibran dalam keterangan di Solo, Senin (31/1).

Gibran pun lantas mengungkapkan bahwa keramaian tersebut juga terjadi hampir di seluruh tempat di berbagai daerah. Maka dari itu, hal yang perlu diperhatikan adalah protokol kesehatan atau prokes, mengingat saat ini Indonesia masih berada di tengah pandemi COVID-19.


Meski demikian, Gibran memastikan bahwa pihaknya tidak akan menutup pusat keramaian perayaan Imlek di Kota Solo untuk masyarakat. Maka dari itu, pihaknya akan memberlakukan prokes secara ketat.

"Enggak ditutup, ini bawa berkah untuk semua. Kepala Dinas Perhubungan sudah saya minta bikin rekayasa lalu lintas," papar Gibran. "Kami ketati saja biar tidak ada kemacetan, prokes tetap ketat, kerumunan sedikit enggak apa-apa yang penting maskernya dipakai terus."

Sebagai informasi, pada Minggu (30/1) malam, tampak keramaian di sekitar Tugu Pemandengan dan di halaman Balai Kota Surakarta. Tak hanya itu, tampak juga ratusan warga yang tumpah ruah memenuhi jalan untuk menikmati dan swafoto di bawah lampion-lampion perayaan Imlek.

Sementara itu, terkait dengan perayaan Imlek 2022, Ketua Panitia Imlek Bersama 2022 Surakarta Sumartono Hadinoto mengatakan bahwa untuk tahun ini, perayaan Imlek di Kota Solo hanya diselenggarakan secara sederhana, pasalnya masih berada di pandemi COVID-19. Ia mengungkapkan jika dalam keadaan normal, jumlah lampion yang terpasang mencapai 5 ribu buah, untuk tahun ini hanya seribu lampion terpasang.

Kemudian, kata Sumartono, untuk menyederhanakan rangkaian acara perayaan Imlek, Grebek Sudiro pun ditiadakan. Kemudian perayaan Cap Go Meh yang biasanya diikuti seribu peserta, tahun ini hanya 200 peserta.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait