Kemenkes Akui Kasus COVID-19 Harian RI Meningkat Tapi Jumlah Pasien Dirawat di RS Sangat Rendah
Nasional

Kemenkes mengungkapkan bahwa hingga Jumat (4/2), dari total 80.344 tempat tidur yang tersedia untuk penanganan COVID-19, yang terisi baru sekitar 20 persen atau 16.1712 pasien.

WowKeren - Kasus COVID-19 harian di Indonesia belakangan terus mengalami peningkatan. Pada Jumat (4/2), Indonesia bahkan mencatat 32.211 kasus positif COVID-19 dalam sehari.

Meski demikian, Kementerian Kesehatan mengungkapkan bahwa jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit masih rendah. Menurut Kemenkes, COVID-19 Varian Omicron memang memiliki tingkat penularan lebih cepat dibanding varian lainnya, namun kasus rawat inap atau kematian akibat varian itu termasuk rendah.

"Hal ini dapat terlihat dari kondisi pasien yang dirawat di rumah sakit secara nasional masih sangat rendah. Rata-rata pasien yang dirawat di rumah sakit saat ini juga tidak bergejala dan gejala ringan," ungkap Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, dikutip dari laman resmi Kemenkes pada Sabtu (5/2). "Dari data yang kita miliki, meski secara tren kenaikan kasus varian Omicron ini ada kemiripan dengan Delta, namun angka keterisian tempat tidur rumah sakit jauh lebih landai."

Lebih lanjut, Nadia menjelaskan bahwa masyarakat yang positif COVID-19 tanpa gejala atau gejala ringan diimbau untuk melakukan isolasi mandiri di rumah dan tidak perlu ke rumah sakit. Imbauan ini bertujuan untuk mengurangi beban rumah sakit.


"Cukup melakukan isolasi mandiri di rumah atau isolasi terpusat, serta memanfaatkan layanan telemedisin jika tersedia, atau melapor ke Puskesmas terdekat," papar Nadia. "Dengan demikian kita dapat mengurangi beban rumah sakit dan tenaga kesehatan, serta membantu menyelamatkan orang lain yang memiliki gejala sedang hingga kritis."

Sementara itu, tren perawatan pasien atau Bed Occupancy Ratio (BOR) tingkat nasional disebut masih berada dalam ambang batas aman. Kemenkes mengungkapkan bahwa hingga Jumat kemarin, dari total 80.344 tempat tidur yang tersedia untuk penanganan COVID-19, yang terisi baru sekitar 20 persen atau 16.1712 pasien.

"Upaya yang perlu dilakukan saat ini adalah kembali menekan jumlah kasus dengan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat dan membatasi mobilitas masyarakat. Cakupan vaksinasi dosis lengkap juga harus terus dikejar berbarengan dengan dosis vaksin ketiga untuk memperkuat imunitas kelompok," jelasnya.

Di sisi lain, cakupan vaksinasi COVID-19 di Indonesia saat ini juga cukup tinggi sehingga dinilai mampu mengurangi dampak kesakitan dan kematian dari infeksi COVID-19. Yakni mencapai 89 persen untuk dosis pertama dan 62 persen untuk dosis kedua.

"Kita masih perlu terus mendorong cakupan vaksinasi dosis lengkap yang lebih tinggi lagi untuk mencegah dampak lebih lanjut bagi kelompok rentan seperti lansia dan anak-anak. Pemberian dosis ketiga (booster) juga sangat penting untuk mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 lebih parah lagi," pungkasnya.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru