Bakal Ada Ka'bah di Metaverse, MUI Tegaskan Tak Bisa Untuk Ibadah Haji
Pixabay/Konevi
Nasional

Majelis Ulama Indonesia turut memberikan tanggapan atas rencana Arab Saudi memunculkan Ka'bah di Metaverse. MUI pun menjelaskan batas pemanfaatan Ka'bah di Metaverse.

WowKeren - Pemerintah Arab Saudi memiliki rencana untuk meluncurkan program metaverse yang bisa membuat umat muslim mengunjungi Ka'bah secara virtual. Menanggapi kabar tersebur, Majelis Ulama Indonesia (MUI) ikut memberikan tanggapan.

Ketua MUI Bidang Fatwa, KH Asrorun Niam Sholeh menjelaskan bahwa kunjungan Ka'bah secara virtual tersebut bisa dilakukan guna mengenalkan Ka'bah kepada umat Islam sebelum mengunjunginya secara nyata. Menurutnya, kunjungan virtual ini bisa membantu calon jemaah haji atau umroh untuk melakukan manasik.

"Kunjungan virtual bisa dilakukan untuk mengenalkan sekaligus juga untuk persiapan, atau biasa disebut sebagai latihan manasik haji, sebagaimana latihan manasik di Asrama Haji Pondok Gede. Serta untuk explore secara faktual agar ada pengetahuan yang memadai sebelum pelaksanaan ibadah," jelas Asrorun Niam saat dimintai konfirmasi pada Selasa (8/2).

Sementara itu, MUI menegaskan bahwa ibadah Haji tidak bisa dilakukan secara virtual lewat Metaverse. Pasalnya, ibadah Haji sudah punya paten tata cara dan persyaratannya sendiri.


"Haji itu merupakan ibadah mahdlah, bersifat dogmatik, yang tata cara pelaksanaannya atas dasar apa yang sudah dicontohkan oleh Nabi," tegas Niam.

"Aktivitas manasik haji itu pelaksanaannya juga terkait dengan tempat, misalnya tawaf, itu dengan cara berjalan mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali putaran secara fisik, tidak bisa dalam angan-angan atau mengelilingi gambar Ka'bah, atau replika Ka'bah," sambungnya,

Sebelumnya, Arab Saudi sudah melakukan diskusi untuk membawa Ka'bah ke zaman metaverse pada Desember tahun lalu. Dilansir dari hurriyetdailynews, kunjungan virtual itu memungkinkan umat Islam untuk melihat secara virtual Hajr Aswad di Kota Mekah dari rumah mereka. Peristiwa metaverse disebut 'Inisiatif Batu Hitam Virtual' di mana pengguna dapat melihat Hajr Aswad secara virtual.

"Inisiatif ini memungkinkan umat Islam untuk mengalami Hajr Aswad secara virtual sebelum ziarah ke Mekah," pungkas pejabat Saudi dalam sebuah pernyataan saat mengumumkan inisiatif tersebut.

Namun inisiatif tersebut menimbulkan kontroversi di antara beberapa muslim di seluruh dunia yang mempertanyakan di media sosial apakah 'haji di metaverse' dapat dianggap sebagai 'ibadah yang nyata'.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait