Nadiem Luncurkan Kurikulum Merdeka, Jenjang SMA Disebut Tak Ada Penjurusan IPA/IPS/Bahasa
lldikti5.kemdikbud.go.id
Nasional

Kurikulum Merdeka ini bisa digunakan mulai tahun ajaran 2022/2023 di jenjang pendidikan usia dini, dasar, dan menengah. Nadiem menjelaskan bahwa Kurikulum Merdeka akan memberikan otonomi dan kemerdekaan bagi siswa serta sekolah.

WowKeren - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim resmi meluncurkan Kurikulum Merdeka. Kurikulum baru ini diklaim akan menciptakan kegiatan belajar yang lebih fleksibel.

"Kita memberikan fleksibilitas, Kurikulum Merdeka ini sudah kita tes di 2.500 sekolah penggerak. Namanya dulu Kurikulum Prototipe," tutur Nadiem pada Jumat (11/2).

Kurikulum Merdeka ini bisa digunakan mulai tahun ajaran 2022/2023 di jenjang pendidikan usia dini, dasar, dan menengah. "Satuan pendidikan bisa mengimplementasi Kurikulum Merdeka ini berdasarkan kesiapan masing-masing," jelasnya.

Nadiem menjelaskan bahwa Kurikulum Merdeka akan memberikan otonomi dan kemerdekaan bagi siswa serta sekolah. Sebagai contoh, Nadiem mengungkapkan bahwa nantinya SMA tidak akan lagi jurusan atau peminatan seperti IPA (Ilmu Pengetahuan Alam), IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial), dan Bahasa.


"Di dalam program SMA sekarang tidak ada lagi program peminatan untuk yang memiliki Kurikulum Merdeka," jelasnya. "Ya tidak ada lagi jurusan, kejuruan, atau peminatan."

Menurut Nadiem, siswa SMA akan bebas memilih mata pelajaran yang diminati pada dua tahun terakhirnya. "Ini salah satu keputusan atau choice atau pemilihan yang bisa diberikan kemerdekaan bagi anak-anak kita yang sudah mulai masuk dalam umur dewasa untuk bisa memilih," paparnya.

Sementara itu, kurikulum baru ini juga akan memungkinkan guru untuk memiliki kewenangan dalam menentukan alur pembelajaran. "Jadinya guru ini bisa memilih kalau misalnya guru itu merasa dia mau lebih cepat, itu bisa. Kalau guru itu merasa dia mau pelan-pelan dikit untuk memastikan dari ketinggalan, juga bisa," terangnya.

Jenis aktivitas yang ada dalam kurikulum ini disebut Nadiem lebih relevan. Kurikulum ini juga banyak memberikan ruang untuk tugas berbasis proyek.

"Ini adalah skill-skill yang akan dibutuhkan anak itu pada saat dia keluar. Dia harus bisa bekerja secara kelompok," tukasnya. "Dia harus bisa menghasilkan suatu hasil karya. Dia harus bisa berkolaborasi dan memikirkan hal-hal secara kreatif."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait