Satpol PP Surabaya Awasi Hotel diduga Tempat Prostitusi di Hari Valentine
Nasional

Menurut Kepala Satpol PP Kota Surabaya, Eddy Christijanto, pihaknya telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 300/867/436.7.1.18/2022 tentang Pengawasan Perayaan Hari Valentine.

WowKeren - Hari Valentine yang diperingati setiap tanggal 14 Februari jatuh tepat pada Senin hari ini. Dalam rangka memelihara keamanan, ketentraman, dan ketertiban masyarakat, Satpol PP Kota Surabaya mengawasi hotel dan tempat penginapan lain yang diduga menjadi tempat prostitusi berkedok Hari Valentine.

Menurut Kepala Satpol PP Kota Surabaya, Eddy Christijanto, pihaknya telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 300/867/436.7.1.18/2022 tentang Pengawasan Perayaan Hari Valentine. "Pada poin pertama SE itu, kami meminta camat se-Surabaya melakukan pengawasan terhadap hotel atau penginapan yang diduga bisa menjadi tempat prostitusi di wilayahnya masing-masing," ungkap Eddy dilansir, Senin.

Sedangkan pada poin kedua SE tersebut, camat se-Surabaya diminya untuk mengawasi toko swalayan atau sejenisnya yang menjual peralatan Valentine (coklat yang dicampur alat peraga kontrasepsi). "Selanjutnya, poin ketiga, Camat diminta untuk melakukan razia penjualan bunga valentine atau prasarana lainnya di jalan raya, Traffic Light (TL) dan pedestrian yang mengganggu lalu lintas dan kenyamanan pengguna jalan," lanjutnya.

Untuk menindaklanjuti SE tersebut, Camat Kenjeran Kota Surabaya, Nono Indriyatno, melakukan pengawasan di kawasan Suramadu. Tepatnya di bawah Jembatan Suramadu yang kerap dijadikan tempat berkumpul oleh para muda-mudi.


"Tetap kami awasi di kawasan Suramadu, disini juga tidak terlalu ramai dengan keberadaan kafe, tetapi kita tetap memperkuat pengawasan," paparnya.

Menurutnya, pengetatan pengawasan biasa dilakukan di akhir pekan. Hal ini juga rutin dilakukan menjelang Hari Valentine.

"Pengawasan ini rutin kami lakukan setiap mendekati Valentine, yakni pada malam hari. Saat pandemi Covid-19, kami juga semakin rutin melakukan pengawasan penerapan prokes, dan melakukan swab hunter," terangnya.

Nono mengungkapkan bahwa pihaknya juga melakukan razia di sekitar pantai di Kenjeran. Ada sekitar 20 personel yang diterjunkan untuk melakukan pemantauan tersebut, terdiri dari anggota Satpol PP, Linmas, hingga pihak kelurahan.

"Kami tetap melakukan pengawasan sesuai dengan poin-poin yang tertera pada SE tersebut," paparnya. "Kami juga menggelar piket bagi para lurah secara bergantian untuk mengawasi kegiatan masyarakat Kecamata Kenjeran."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait