Terdampak Tanah Bergerak, Pemerintah Segera Siapkan Relokasi Untuk Warga Kabupaten Tegal
pixabay.com/Ilustrasi
Nasional

Bencana alam kembali melanda daerah di Indonesia. Kali ini bencana tersebut merupakan tanah bergerak yang menimpa ratusan warga di Desa Dermasuci, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal.

WowKeren - Baru-baru ini sebuah bencana alam melanda warga Desa Dermasuci, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal, yang terkena bencana tanah bergerak. Pada Minggu (13/2) kemarin, diketahui ratusan warga mengungsi lantaran rumah mereka mengalami kerusakan.

Menanggapi bencana alam tersebut, kini Pemerintah Kabupaten Tegal pun segera menyiapkan relokasi untuk para warga agar bisa tinggal di tempat yang lebih aman. Widodo Joko Mulyono selaku Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tegal, mengatakan bahwa relokasi akan menjadi solusi utama bagi warga terdampak bencana tanah bergerak.

Pasalnya, kata Widodo, wilayah yang saat ini ditempati oleh warga sudah tidak aman lagi lantaran pergeseran masih terjadi. "Yang pertama kita lakukan penanganan kedaruratan dulu. Kemudian kita siapkan untuk relokasi warga," tutur Widodo saat meninjau lokasi, dilihat Senin (14/2).

"Saya minta nanti pemerintah desa mensosialisasikan agar warga mau direlokasi," lanjut Widodo. Relokasi sendiri merupakan tempat aman untuk warga desa yang terdampak bencana.


Lebih lanjut, Widodo juga meminta agar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal segera melakukan pendataan dan pemetaan agar relokasi bisa dilakukan secepatnya. Meski demikian, ia juga mengingatkan agar kebutuhan untuk penanganan kedaruratan juga harus segera dilakukan seperti tim kesehatan, logistik, tempat pengungsian, dan lain lain.

"Saya tadi juga mendapat info ada warga yang berada di RT 3 terisolasi karena akses jalan terputus," terang Widodo. "Nanti kita coba lihat apakah bisa dibuatkan jembatan atau tidak."

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tegal Jaenal Dasmin mengatakan bahwa lahan yang digunakan untuk relokasi pada tahun 2017 silam itu masih tersisa 1 hektar. Menurutnya, sisa lahan tersebut masih bisa digunakan untuk relokasi warga yang saat ini terdampak bencana tanah bergerak.

Jaenal mengungkapkan ada sekitar 200 orang warga yang mengungsi akibat terdampak bencana tanah bergerak tersebut. Sementara sisa lahan relokasi itu bisa untuk pembangunan sekitar 50 unit rumah.

"Pengadaan lahan relokasi dulu bersumber dari Bazda. Saat ini kita perlu CSR untuk proses pembangunan. Diperkirakan membutuhkkan Rp 20 juta per unit," papar Jaenal.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait