Tempe Terancam Mahal, Pemerintah Diharapkan Bisa Stabilkan Harga Kedelai
Orami Photo Stock
Nasional

Adapun kenaikan harga tempe itu dikhawatirkan membuat pedagang dan konsumen menjadi korban. Di sisi lain, apabila pemerintah tak kunjung menstabilkan harga kedelai, kemungkinan perajin tempe akan mogok.

WowKeren - Tempe sebuah makanan sederhana yang berbahan dasar kedelai ini menjadi sebuah hidangan yang kerap dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Selain memiliki cita rasa yang enak, harga yang cukup relatif murah menjadi pilihan favorit masyarakat kalangan menengah.

Namun kini harga tempe disebut menghadapi ancaman melambung tinggi. Pasalnya, harga bahan baku utama tempe yakni kedelai mengalami kenaikan.

Akibat dari kenaikan harga kedelai itu, perajin tahu dan tempe di Jakarta telah memberikan sinyal akan menaikkan harga produk mereka hingga 20 persen setelah 23 Februari mendatang. Ketua Pusat Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Puskopti) DKI Jakarta, Sutaryo mengatakan bahwa kenaikan itu dapat terjadi dari semula seharga Rp5 ribu menjadi Rp6 ribu per papan.

Di sisi lain, harga tahu pun diperkirakan juga mengalami kenaikan dari semula Rp35 ribu menjadi Rp40 ribu. Tak hanya di Jakarta, kenaikan tempe tahu rupanya juga terjadi di daerah lain. Kenaikan harga bahan baku tempe tahu yang tidak stabil dalam beberapa bulan terakhir itu membuat perajin di Bandung, Jawa Barat, mengancam akan mogok produksi pada 21-23 Februari 2022.


Ketua Paguyuban Tahu Tempe di Bandung, M Zamaludin mengungkapkan bahwa harga kacang kedelai telah menyentuh Rp11.500 per kg. Padahal, sebelumnya harga kedelai per kg hanya mencapai Rp9 ribu.

Zamaludin lantas mengatakan bahwa dengan kenaikan harga kedelai itu memberatkan perajin dan karenanya mereka pun harus melakukan penyesuaian. Salah satunya adalah dengan menaikkan harga jual tahu tempe kepada konsumen agar bisa mendapat untung yang sesuai.

"Kalau konsumen ketinggian harganya, kasihan korbannya konsumen juga," ujar Zamaludin kepada CNNIndonesia.com, dilihat pada Kamis (17/2). "Kalau libur (jualan) tahu dan tempe ini lumayan banyak seperti tukang cuanki, siomay, gorengan juga mereka banyak yang libur."

Maka dari itu, Zamaludin berharap agar pemerintah dapat membantu perajin tahu tempe untuk tetap berjualan dengan menstabilkan harga kacang kedelai bagi perajin agat tidak memberatkan pedagang dan konsumen.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru