Kontraktor Ungkap Alasan Gunakan Bambu Untuk Jadi Kerangka Permukaan Sirkuit Formula E
AFP/Patricia De Melo Morreira
Nasional

Adapun pembangunan sirkuit Formula E itu telah digarap sejak 3 Februari lalu. Rencananya, pembangunan tersebut ditargetkan selesai pada 28 Maret 2022 nanti.

WowKeren - Pembangunan sirkuit Formula E saat ini diketahui tengah dikebut oleh pihak kontraktor, mengingat gelaran balap mobil listrik itu akan segera dilaksanakan di DKI Jakarta. Adapun bambu diketahui dipilih menjadi kerangka permukaan sirkuit Formula E di Ancol, Jakarta Utara.

Bambu itu dipilih lantaran dinilai bisa membuat tanah lebih padat. "Jadi untuk yang di tanah lunak di zona 5, setelah tanah lunak digali kurang lebih 1 meter, itu dipasang cerucuk dari kayu galam," tutur Penanggung Jawab Proyek Sirkuit Formula E dari PT Jaya Konstruksi Ari Wibowo kepada detikcom, Sabtu (26/2).

Selain itu, Ari mengungkapkan bahwa besi mahal dan berat. Maka dari itu, pihaknya memilih untuk menggunakan material bambu dalam membuat kerangka permukaan sirkuit Formula E.

"Jadi begini, ini ada banyak hal, selain besi itu mahal, untuk supaya konstruksi ini tidak turun kita harus memakai konstruksi yang ringan, kalau besi itu berat, yang ringan itu kita pakai bambu," jelas Ari.

Sebagai informasi, kayu galam atau gelam adalah kayu yang berasal dari pohon Melaleuca leucadendron yang tumbuh subur di rawa. Kayu ini juga kerap disebut sebagai kayu dolken dan memiliki sifat tahan air.


Sementara cerucuk adalah susunan tiang kayu yang ditancapkan vertikal ke tanah untuk memperkuat daya dukung terhadap beban di atasnya. Sehingga, menurut Ari, bambu dinilai cukup kuat untuk menjadi kerangka permukaan sirkuit Formula E.

Selain itu, Ari mengatakan bahwa untuk di zona 5, memerlukan konstruksi yang ringan. Ia mengungkapkan alasan tak menggunakan besi lantaran ada faktor efisiensi dan bobot yang menjadi pertimbangan.

Setelah memasang cerucuk dari kayu galam, kata Ari, kemudian dipasang gedek agar limestone dapat merata ke masing-masing cerucuk. Ia menyebut setelah gamping atau batu kapur, lalu diberi batu-batuan, kemudian barulah dilapisi dengan aspal hotmix.

"Di atas cerucuk dipasang gedek agar itu setiap lapisan di atas limestone itu bisa merata ke masing-masing cerucuk," papar Ari. "Kemudian di atas limestone nanti ada base b (batu 20 cm) dan base a (batu 15 cm), dan seterusnya sampai hot mix."

Di sisi lain, Ari mengatakan bahwa bisa saja pihaknya menggunakan material selain bambu. Namun mengingat keterbatasan waktu, tidak bisa dengan mudah mendapatkan material yang sesuai.

Ari mengklaim saat ini progres pembangunan sirkuit Formula E sudah mencapai 37 persen dari target. Pembangunan ini diketahui akan berlangsung selama 54 hari, yang telah dimulai sejak 3 Februari hingga 28 Maret mendatang.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait