Ada Temuan Sesar Baru Pascagempa di Sumbar, BMKG Ingatkan Potensi Bahaya Banjir Bandang
pixabay/ilustrasi
Nasional

Sejumlah wilayah di Indonesia hingga saat ini masih rawan terjadi bencana alam seperti banjir bandang. BMKG melaporkan temuan sesar baru tersebut pascagempa di Sumbar beberapa waktu lalu.

WowKeren - Beberapa waktu lalu, wilayah Sumatera Barat diguncang gempa bumi berkekuatan M G,1. Bahkan gempa ini turut dirasakan oleh negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.

Setelah terjadi gempa pada 25 Februari 2022 lalu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat adanya temuan sesar baru di kawasan Gunung Talamau, Pasaman Barat, Sumatera Barat. Atas temuan ini, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati lantas mengatakan bahwa sesar baru tersebut perlu diwaspadai sebab berpotensi menimbulkan gempa dengan intensitas kuat di masa mendatang.

"Selama ini dianggap sebagai zona yang relatif aman, karena memang belum pernah terjadi gempa kuat," tutur Dwikorita dalam keterangan resmi, Rabu (2/3). "Namun kemarin, pusat gempa justru berada di situ. Ini perlu diwaspadai dan ke depan harus dimitigasi."

Lebih lanjut, Dwikorita menyebut bahwa intensitas gempa akibat sesar baru dapat mencapai skala VII hingga VIII MMI. Pada skala tersebut, gempa bisa merobohkan struktur bangunan atau rumah dengan tingkat kerusakan sedang hingga berat.


Tidak hanya itu, Dwikorita juga mengingatkan perlunya kewaspadaan masyarakat yang tinggal di tepi sungai di sekitar Gunung Talamau. Pasalnya, kawasan tersebut berpotensi banjir dan banjir bandang, terutama di wilayah tepi sungai dengan radius 200 m.

Dwikorita menerangkan adanya material longsoran dari hulu sungai di sepanjang daerah aliran sungai Gunung Talamau itulah yang nantinya bisa hanyut ke hilir. "Material tersebut dapat terbawa aliran sungai yang debitnya bisa meningkat saat terjadi hujan deras atau hujan berdurasi lama," papar Dwikorita.

Maka dari itu, Dwikorita mengatakan bahwa BMKG mengimbau warga sekitar agar mewaspadai hujan deras di wilayah hulu sungai di sekitar Gunung Talamau. Menurutnya, material dari puncak yang terbawa banjir maupun banjir bandang akibat hujan, bisa menerjang pemukiman warga sewaktu-waktu.

"Kalau arah hulu terlihat mendung gelap, tidak terlihat puncak gunungnya, maka segera akan terjadi hujan, sehingga masyarakat diimbau agar tidak berada di tepi sungai," beber Dwikorita.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait