Anies Baswedan Dikritik Bawa Tanah Kampung Akuarium ke IKN, Ini Alasannya
Instagram/aniesbaswedan
Nasional

Melalui unggahan di akun Facebook-nya, Anies mengungkapkan bahwa tanah dari Kampung Akuarium diyakini mampu menghadirkan harapan baru bagi kebahagiaan dan kemajuan seluruh rakyat.

WowKeren - Presiden Joko Widodo telah menggelar prosesi Kendi Nusantara di Titil Nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pada Senin (14/3). Dalam ritual tersebut, Jokowi didampingi oleh para gubernur yang membawa tanah dan air dari provinsi mereka masing-masing.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diketahui membawa tanah dari Kampung Akuarium, Jakarta Utara. Melalui unggahan di akun Facebook-nya, Anies mengungkapkan bahwa tanah dari Kampung Akuarium diyakini mampu menghadirkan harapan baru bagi kebahagiaan dan kemajuan seluruh rakyat.

"Tanah dari Kampung Akuarium menghadirkan harapan bahwa pembangunan kota baru yang akan dijadikan ibu kota ini hendaknya tidak memarjinalkan rakyat kecil dan justru nyata-nyata akan memberikan kemajuan dan kebahagiaan bagi semua, khususnya rakyat kebanyakan," jelas Anies.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) tersebut juga mengunggah video yang menunjukkan warga mencangkul tanah di Kampung Susun Akuarium. Menurut Anies, kembalinya kehidupan masyarakat di Kampung Akuarium menjadi simbol dalam menghadirkan cita-cita dasar pendiri bangsa, yakni melindungi setiap tumpah darah dan menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Membawa harapan bahwa kota baru yang akan dibangun ini yang nantinya akan menjadi ibu kota bisa mengedepankan dan memprioritaskan manfaat bagi rakyat kebanyakan," papar Anies dalam video di kanal YouTube Sekretariat Presiden. "Sebagaimana masyarakat di Kampung Akuarium yang dulunya mereka tersingkirkan termarjinalkan kemudian sekarang mereka digarisdepankan dan mendapatkan fasilitas."


Di sisi lain, alasan Anies membawa tanah dan air dari Kampung Akuarium justru menuai kritik dari PDIP. Menurut PDIP, Anies seolah-olah berpihak pada rakyat kecil meski tidak ada satu pun programnya yang menyentuh rakyat kecil.

"Apa nggak sebaliknya? Apa nggak sebaliknya yang dilakukan?" tutur Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI, Gembong Warsono, Senin. "Karena kan selama ini mereka hanya seolah-seolah berpihak kepada rakyat kecil. Karena faktanya kan dalam eksekusi program tidak ada yang menyentuh rakyat kecil."

Gembong memberikan contoh program rumah DP 0 rupiah dan program penanganan banjir Jakarta sebagai salah satu program yang memarjinalkan rakyat kecil. Menurutnya, program penanganan banjir di Ibu Kota seolah-olah berpihak pada rakyat kecil karena tak melakukan penggusuran, namun program tersebut dinilainya justru membuat rakyat kecil terendam banjir.

Lebih lanjut, Gembong menilai Anies sebaiknya membawa tanah dari Kota Tua ke IKN Nusantara. Ia juga menyinggung soal pembangunan Kampung Akuarium yang melanggar peraturan daerah rencana detai tata ruang (RDTR) DKI Jakarta.

"Saya kira akan jauh lebih membawa makna yang kuat di Kota Tua dibandingkan dengan Kampung Akuarium, yang notabene Kampung Akuarium itu dulu mau dikembalikan oleh pemerintahan sebelumnya kepada peruntukan yang sebenarnya. Dulu itu permukiman warga, dilakukan penggusuran ditempatkan di rumah susun penghuninya dikembalikan kepada fungsi semula, yaitu untuk heritage," paparnya. "Sekarang disulap kembali dijadikan hunian dengan harapan supaya keberpihakan Anies ke rakyat, seolah-olah kan gitu. Padahal berpihak, tapi melanggar aturan. Jangan sampai nanti IKN terbawa kepada psikologi seperti itu, seolah-olah berpihak tapi melanggar aturan kan nggak boleh juga. IKN jangan sampai bawa-bawa faktor psikologis seperti itu."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait