Penembakan Teroris di Sukoharjo Picu Kontroversi, Densus 88 Siap Penuhi Panggilan Komnas HAM
Nasional

Komnas HAM memanggil Densus 88 terkait aksi penembakan tersangka teroris di Sukoharjo hingga tewas. Pihak Densus 88 pun menyampaikan kesiapan mereka atas penggilan tersebut.

WowKeren - Aksi Densus 88 yang menembak mati terduga teroris oleh Densus 88 di di Sukoharjo, Jawa Tengah hingga kini terus memicu kritik. Selasa (15/3), Tim Densus 88 Antiteror Polri pun dijadwalkan untuk memenuhi panggilan Komnas HAM terkait kasus penembakan tersangka teroris Jamaah Islamiah (JI) bernama Dokter Sunardi di Sukoharjo tersebut.

"Iya, panggilannya itu untuk besok (hari ini, Red). Cuma saya nggak tau bentuk panggilannya itu seperti apa," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Senin (14/3) malam.

Densus 88 menghormati langkah pemanggilan yang dilakukan oleh Komnas HAM. Ramadhan juga menyebut bahwa pihaknya memastikan akan datang memenuhi pemanggilan tersebut.

"Densus hormat dan menghargai panggilan dari Komnas HAM, Densus 88 akan hadir dan datang panggilan tersebut terkait dengan tindakan penegakan hukum aparat Densus terhadap tersangka tindak pidana teroris SU," lanjut Ramadhan.

Ramadhan menegaskan bahwa pihaknya juga berkomitmen akan transparan dalam mengungkap kronologis penembakan Dokter Sunardi hingga tewas.


"Kita tunggu saja, setelah itu tentu kita secara transparan apa hasil panggilan Komnas HAM terhadap Densus akan kita sampaikan," ujar Ramadhan.

Diketahui bahwa sebelumnya Tim Densus 88 Antiteror Polri menembak mati teroris jaringan Jamaah Islamiah (JI) di Jawa Tengah. Tindakan itu terpaksa dilakukan karena pelaku menabrak petugas saat akan ditangkap.

"Adapun saat penangkapan saudara SU dia melakukan perlawanan terhadap petugas secara agresif yaitu dengan menabrakkan mobilnya ke arah petugas yang sedang menghentikan tersangka," beber Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan dalam konferensi pers virtual, Kamis (10/3) lalu.

Ramadhan menjelaskan bahwa saat itu petugas juga sempat melompat naik di bak belakang mobil SU usai tersangka menabrak mobil petugas. Alih-alih berhenti, SU justru berniat menjatuhkan petugas dari kendaraannya.

"Petugas yang naik di bak belakang mobil double kabin milik tersangka mencoba untuk memberikan peringatan namun saudara SU tetap menjalankan mobilnya dan melaju dengan kencang serta menggoyangkan stir ke kanan ke kiri atau gerakan zigzag yang tujuannya menjatuhkan petugas," pungkas Ramadhan.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait