Indra Kenz Diduga Masih Sembunyikan Aset Kripto Rp 78 M, Polri-PPATK Terus Telusuri
Instagram/indrakenz
Nasional

Poisi bekerja sama dengan PPATK terus menelusuri jejak aset milik Indra Kenz, tersangka kasus penipuan investasi ilegal lewat aplikasi Binomo. Polisi menduga Indra Kenz masih menyembunyikan aset kripto senilai Rp 78 M.

WowKeren - Polisi saat ini terus menelusuri aset milik Indra Kenz terkait kasus penipuan investasi lewat aplikasi Binomo. Termasuk soal aset kripto senilai rp 78 miliar yang diduga disembunyikan Indra Kenz.

Diketahui bahwa sebelumnya beredar informasi di masyarakat bahwa Indra Kenz diduga menyembunyikan asetnya dalam bentuk kripto. Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri, Kombes Pol Gatot Repli Handoko menyampaikan bahwa pihaknya tengah mendalami informasi tersebut. Bareskrim Polri juga akan berkoordinasi dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk menelusuri aset tersebut.

"Tentunya penyidik akan mendalami setiap informasi yang ada untuk dilakukan penelusuran. Kami selalu berkoordinasi dengan PPATK," ujar Gatot pada Kamis (24/3).

Dugaan Indra Kenz menyembunyikan aset dalam bentuk kripto itu muncul setelah akun Twitter @anvie membeberkan adanya lonjakan tajam pada sebuah koin kripto yang terjadi pada 17 Maret lalu. Meski tak menyebut secara gamblang nama pemilik koin tersebut, ia mencoba membeberkan fakta menarik yang mungkin berkaitan dengan afiliator binary option yang sedang memiliki masalah hukum.

"Saya dimintai tolong seorang teman untuk menganalisis sebuah anomali transaksi di sebuah koin kripto, dan saya menemukan fakta-fakta menarik yang mungkin bisa mengungkap tempat persembunyian aset-aset kripto bernilai fantastis tersangka afiliator binary option yang belum disita pihak berwajib," tulis akun @anvie mengawali thread-nya pada Senin (21/3).


"Ada sebuah transaksi besar pada sebuah aset kripto X yang melejitkan harganya dari Rp 3.000 ke Rp 17.500 kurang dari 30 menit. Bisa dilihat, ada akun yang menarik karena melakukan transaksi besar dari dan ke dengan alamat yang sama: 0xee61f5fb0db81d3a09392375ee96f723c0620e07," sambungnya.

Alamat tersebut terus melakukan transaksi secara berkala setiap beberapa menit. Hingga akhirnya ia menemukan 2 alamat lain yang juga mencurigakan. Dari tiga alamat tersebut, ditemukan bahwa ada aset dengan nominal fantastis yang dipegang oleh ketiganya.

"Alamat 1: memiliki 763 aset senilai $5,458,875 USD atau setara dengan 78 miliar rupiah dengan kurs dolar saat ini," tulisnya. Kemudian alamat 2 memiliki aset 241 + 17 (NFT) senilai $3,701,593 USD atau setara dengan 53 miliar rupiah.

Anvie membandingkan portfolio wallet milik tersangka yang ditunjukkan pada Desember 2021. Dari situ ditemukan koneksi yang melibatkan Binance dan Indodax.

"Sebagai tambahan saya menemukan juga kutipan dari salah satu media online terkemuka yang pernah menyebutkan nilai portfolio tersangka sebesar 73,9 M, dilihat dari sini maka alamat 1 paling dekat dengan nilai 78 M (nilai mungkin naik turun berdasarkan kurs)," pungkas Anvie.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait