BBPOM Makassar Akan Uji Sampel Makanan Takjil Saat Ramadhan, Kandungan ini yang Diincar
AFP/Munir uz Zaman
Nasional

Selama bulan puasa berlangsung, dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menjual berbagai hidangan untuk berbuka puasa. Atas hal ini, BBPOM Makassar pun melakukan pengawasan.

WowKeren - Saat ini, umat Islam di Indonesia telah memasuki bulan suci Ramadhan 1443 Hijriah atau 2022. Seperti yang diketahui, saat memasuki bulan suci Ramadhan, banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menjual berbagai jenis hidangan untuk buka puasa, salah satunya takjil.

Dengan begitu, Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Makassar akan melakukan pengujian terhadap sampel makanan takjil di bulan puasa untuk menghindari bahan-bahan kimia berbahaya. "Kita akan uji sampel-in di lokasi, jangan sampai ada bahan formalin, boraks, dan pewarna kain," ujar Kepala BBPOM Makassar Hardaningsih dalam keterangannya, Sabtu (2/4).

Hardianingsih lantas menerangkan bahwa pengujian makanan takjil itu dilakukan dengan kendaraan uji sampel di pusat-pusat jajanan di Makassar maupun di beberapa daerah di Sulawesi Selatan (Sulsel).

Tidak hanya semata-mata mengawasi makanan takjil yang dijajakan di pinggir jalan atau pasar tradisional, BBPOM Makassar juga akan melakukan hal yang sama di pasar-pasar modern.


"Kita sudah rencana pengawasan makanan baik di saranan distribusinya, kemudian retail-nya sama takjil," jelas Hardianingsih. "Kalau ditemukan adanya unsur bahan yang berbahaya yang dijual oleh pedagang takjil, kita hanya berikan pembinaan saja agar tidak menjual takjil yang mengandung bahan berbahaya itu."

Sementara itu, Pengurus Masjid Al Markaz Makassar, Sulsel, tidak mensyaratkan wajib vaksin COVID-19 dosis ketiga atau booster untuk beribadah salat tarawih di masjid tersebut. "Tapi, diimbau untuk tetap memakai masker," papar pengurus bidang ibadah Maskid Al Markaz Muammar Bakri dalam keterangan, Sabtu (2/4).

"Sekalipun saf boleh dirapatkan, tapi kita minta untuk membawa sajadah masing-masing. Jadi sajadahnya saja dirapatkan, bukan orangnya," lanjut Bakri.

Lebih lanjut, Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel itu juga mengimbau masyarakat yang ingin melaksanakan ibadah salat tarawih di Masjid Al Markaz agar tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) selama berada di area masjid. Apabila merasa kurang sehat seperti flu, batuk atau demam, diimbau untuk melaksanakan ibadah di rumah.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru