Kekhasan Vaksin Janssen Malah Picu Kendala Akses Transportasi Umum Hingga Booster
Pixabay/ronstik
Nasional

Kekhasan vaksin Janssen adalah penerima hanya mendapat vaksin tunggal. Tapi ternyata hal itu malah memicu masalah dan kendala baru dalam mengakses sejumlah fasilitas.

WowKeren - Vaksin COVID kini jadi salah satu syarat wajib untuk mengakses berbagai fasilitas umum. Masyarakat harus melengkapi vaksin dosis 1 dan 2, bahkan booster untuk bisa menggunakan berbagai transportasi publik. Tapi nyatanya hal itu menimbulkan kendala dan kesulitan bagi penerima vaksin sekali suntik.

Koalisi Masyarakat Sipil untuk Akses Vaksinasi bagi Masyarakat Adat dan Kelompok Rentan meminta pemerintah untuk memberi perhatian terhadap kesulitan yang dihadapi penerima vaksin sekali suntik. Hal ini lantaran banyak keluhan dari para penerima vaksin Janssen yang diperlakukan sama seperti penerima vaksin dua kali suntik.

Koordinator Koalisi, Hamid Abidin mengungkap, pihaknya banyak menerima terkait kesulitan yang dialami penerima vaksin Janssen saat akan mengakses transportasi publik lantaran mensyaratkan adanya sertifikat vaksin dosis 1 dan 2. Akibatnya, saat hendak pergi ke luar kota dengan pesawat, kereta api, atau kapal laut, mereka diwajibkan untuk tes antigen karena dianggap belum mendapat vaksin dosis 2.

Pemerintah harusnya memberikan pemahaman kepada para pihak yang terlibat dalam vaksinasi bahwa penerima Vaksin Janssen berhak menerima booster. Terlebih, vaksin booster saat ini menjadi persyaratan untuk mudik.


"Jangan sampai mereka gagal mudik karena ditolak saat akan melakukan vaksin booster,” katanya, Jumat (8/4/2022).

Kementerian Kesehatan juga disebut perlu mensosialisasikan kekhasan Janssen dibanding vaksin lain pada Kementerian Perhubungan, Dinas Perhubungan di daerah, dan para pengelola transportasi umum yang mensyaratkan vaksinasi. Untuk itu, pemerintah perlu memberikan pemahaman kepada para pihak yang terlibat dalam vaksinasi bahwa penerima vaksin Janssen berhak menerima booster.

"Jangan sampai karena ketidaktahuan mereka, para penerima vaksin Janssen terhambat dan terdiskriminasi pada saat mengakses transportasi publik, serta diharuskan menjalani tes antigen yang bisa jadi beban biaya tambahan bagi mereka” tegas Hamid.

Koordinator tim vaksinasi disabilitas OHANA (Organisasi Harapan Nusantara), Nuning Suryatiningsih, mengatakan warga penerima vaksin Janssen di Waingapu, Sumba, NTT, kesulitan bepergian karena hanya menerima satu dosis vaksin. Mereka selalu ditanya tentang dosis 2 dan booster saat harus ke luar kota.

"Saat ingin mendapatkan vaksin dosis 2 dan menanyakan ke dinas kesehatan setempat, tapi tak ada jawaban menjadi solusi," pungkas Nuning.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru