Ibu Hamil 7 Bulan Nekat Jadi PSK Lagi Karena Suami Tak Kerja: Jualan di Jalan Juga Diusir
Maxpixel
Nasional

Seorang wanita di Semarang nekat jadi PSK lagi saat mengandung 7 bulan. Wanita itu mengaku terdesak kebutuhan ekonomi, apalagi sang suami juga tidak bekerja.

WowKeren - Kesulitan ekonomi tak jarang jadi motif seseorang untuk melakukan tindakan kriminal atau keputusan buruk lain. Seperti yang dilakukan oleh seorang wanita di Semarang yang terjaring razia Satpol PP saat menjajakan diri sebagai seorang PSK. Mirisnya lagi, saat terciduk razia, wanita itu tengah hamil 7 bulan.

Ada 12 pekerja seks komersial (PSK) yang terjaring razia Satpol PP Kota Semarang, Rabu (20/4). Mereka terjaring razia di wilayah Jalan Imam Bonjol, Jalan Tanjung, Jalan Majapahit atau kawasan Tanggul Indah, serta Jalan Kalibanteng. Dua PSK yang dirazia ternyata dalam kondisi sedang hamil.

Mawar (nama samaran), salah satu PSK yang hamil, mengaku terpaksa melakukan pekerjaan sebagai PSK karena tuntutan ekonomi. Meski begitu, Mawar ternyata juga sempat menjadi PSK tapi berhenti. Kemudian, ia kembali menjajakan diri karena himpitan ekonomi di tengah pandemi.

Mirisnya, Mawar memutuskan untuk kembali menjadi PSK saat tahu dirinya hamil. Suami Mawar sebenarnya sempat melarang keputusannya itu. Namun karena kondisi ekonomi ditambah suaminya juga sedang tidak bekerja, akhirnya memutuskan untuk kembali menjadi PSK.


"Selama corona kan tidak ke puskesmas ataupun RS. Jadi, saya minum pil, kebobolan. Setelah saya tahu saya hamil, saya memutuskan bekerja lagi. Kalau saya tidak kerja anak saya makan apa, apalagi saya posisi mengandung tujuh bulan. Suami tidak kerja. Kerja jualan di jalanan juga diusir," ungkap Mawar melansir Tribunnews.com.

Sementara itu, Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto menyampaikan bahwa penertiban PSK ini dalam rangka menegakkan Perda Kota Semarang Nomor 5 Tahun 2017 tentang ketertiban umum. Selain itu, ada laporan dari masyarakat yang mana di bulan puasa ini masih ada PSK berkeliaran.

"Bulan kemarin kami dapat 20 langsung. Hari ini 12 orang. Dua orang kebetulan hamil sehingga tadi segera balik ke mako supaya tidak berisiko tinggi," terang Fajar.

Petugas langsung mengirim mereka ke Panti Sosial Wanito Utomo Kota Solo menggunakan bus Satpol PP Kota Semarang. Mereka akan dibina selama tiga bulan di panti agar tidak lagi menjual diri. Begitu pun dua PSK yang sedang dalam kondisi hamil tetap dikirim ke panti agar ditangani oleh dokter disana.

"Semua beralasan kondisi ekonomi. Ada yang hamil kami sebenarnya tidak tega. Kami kirim ke Solo biar tidak balik ke jalan lagi. Di sana akan diberi pembinaan, ada pelatihan juga," pungkasnya.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru