Belakangan ini, kontroversi bullying menyeruak di kalangan selebriti membuat publik khawatir karena tuduhan sehingga nama baik artis dipertaruhkan. Namun, Park Ha Sun mengungkapkan dirinya seorang korban.
- Takiara
- Selasa, 26 April 2022 - 16:55 WIB
WowKeren - Kontroversi bullying di kalangan selebriti terus menimbulkan kekhawatiran bagi publik. Bagaimana tidak, kontroversi tersebut membuat publik gelisah karena beberapa di antaranya justru terbukti hanya tuduhan palsu dan membuat citra seorang artis tercoreng nama baiknya.
Namun lain halnya dengan Park Ha Sun yang diketahui justru menjadi korban. Kejadian pahit ini nyatanya membuka luka lama bagi Park Ha Sun yang ia bagikan ketika menghadiri suatu acara.
Pada Selasa (26/4), SBS Power FM "Park Ha Sun's Cinetown" yang disutradarai oleh Kim Ji Hoon dan aktor Chun Woo Hee muncul sebagai tamu dalam film "I Miss Your Parents". Film tersebut merupakan salah satu penggambaran masa lalu Park Ha Sun ketika menjadi salah satu korbannya.
"Bukankah ada saatnya orangtua berubah menjadi orangtua yang diandalkan? Ada hegemoni dalam film ini di mana tidak mungkin untuk mengetahui siapa pelaku atau korbannya," ungkap Kim Ji Hoon sang sutradara.
"Kekerasan sekolah adalah bencana bagi jiwa. Ketika jiwa dihancurkan, itu tidak dapat dipulihkan," ungkap sang sutradara melanjutkan. Pernyataan tersebut disetujui oleh Park Ha Sun.
"Pemulihan tidak mudah. Aku juga sampai pada titik ini, mereka melemparkan buku teksku ke luar jendela, atau aku pergi di pagi hari dan mejaku hilang, tetapi aku tidak menjawab. Itu berlangsung untuk waktu yang sangat lama. Aku mengingatnya lagi saat menonton film itu," jelasnya.
Terlepas dari masa lalu Park Ha Sun yang pernah mengalami kekerasan saat duduk di bangku sekolah, ia kini membuktikan bahwa bisa bangkit dan sukses. Namun tidak dapat dipungkiri jika memori menyakitkan itu membekas di benak sang aktris.
Sementara itu, film "I Miss Your Parents" yang disutradarai oleh Kim Ji Hoon ini dibintangi oleh Seol Kyung Gu, Oh Dal Su dan Chun Woo-hee, menceritakan kisah empat nama yang tersisa dalam sebuah surat dari seorang siswa yang melemparkan dirinya dan anak-anaknya yang diidentifikasi sebagai pelaku. Ini adalah karya yang menggambarkan ketidaktegasan orangtua yang mencoba menutupi kasus untuk menyakiti.
(wk/taki)
