2NE1 Sukses Reuni di Coachella 2022, Inikah Alasan Tidak Bisa Lakukan Comeback?
Instagram/2ne1official
Selebriti

Setelah sukses mengagetkan penggemar dan seluruh dunia atas panggung mereka di Coachella 2022, 2NE1 diharapkan bisa merilis lagu baru. Meski dinantikan, benarkah mereka tidak bisa comeback lagi?

WowKeren - 2NE1 beberapa waktu lalu telah sukses mengejutkan dunia dengan panggung spesial di festival musik bergengsi, Coachella 2022. Meski begitu, kemungkinan CL cs comeback rupanya dinilai tipis oleh media setempat.

Secara khusus, 2NE1 muncul menampilkan panggung kejutan di Coachella pada 16 April lalu. Awalnya, panggung tersebut adalah penampilan solo CL di bawah naungan 88rising namun ia memilih mengajak tiga member lainnya untuk membawakan "I AM THE BEST".

Kala itu, CL menjelaskan, "Sebelum terlambat, aku ingin berkumpul sendiri dan oleh kami sendiri, bukan dengan orang lain, untuk menunjukkan bahwa kami masih di sini."

Setelah menampilkan panggung ikonik tersebut, timbul pertanyaan mengapa 2NE1 tidak merilis album baru atau melakukan comeback bersama. Padahal keempat member sama-sama menunjukkan hasrat besar untuk tampil sebagai satu kesatuan pada panggung terbaru mereka. Menurut outlet media setempat, permasalahan comeback atau reuni ada pada nama.

2NE1 adalah nama dan hak merek dagang milik YG Entertainment. Selain itu, lagu-lagu dan hak ciptanya milik Teddy sebagai komposer dan produser grup.


Sejak bubar pada 2016 silam, para member 2NE1 yang tersisa meninggalkan YG Entertainment satu per satu. Minzy keluar lebih dahulu, hingga tidak ada member lain yang berada di agensi tersebut sejak Sandara Park mengakhiri kontraknya pada 2021 lalu.

"Jika keempat member ingin tampil atau merilis album atas nama 2NE1 secara legal, mereka harus mendapat persetujuan dulu dari YG Entertainment atau mengalihkan hak merek dagang mereka. Inilah mengapa panggung 2NE1 harus direncanakan sebagai acara kejutan di Coachella," kata pejabat media setempat.

Munculnya 2NE1 di segmen panggung solo CL membuatnya menjadi legal karena mereka tidak benar-benar melakukan promosi atas nama grup. Sehingga tidak ada hak merek dagang YG Entertainment yang dilanggar atas kesuksesan reuni mereka.

Oleh karena ini, pejabat industri musik berpendapat perlu ada standarisasi biaya penggunaan merek dagang setelah tiga tahun usai kontrak standar tujuh tahun berakhir dan semua member meninggalkan agensi. Hal itu dinilai bisa membuat para artis dituntut karena membawakan lagu-lagu lawas yang sudah masuk hak cipta agensi lama.

"Kita membutuhkan rencana kompromi yang membayar biaya penggunaan merek dagang ke semua agensi, seperti biaya hak cipta, tapi mencegah mereka menuntut keuntungan dari rekaman dan pertunjukan," kata Kim Sung Hwan, seorang kritikus musik.

(wk/inta)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru