Menteri Kebudayaan Korsel Dukung BTS Dapat Pembebasan Wamil, Berikut Alasannya
Selebriti

Mengikuti wacana bebas wamil untuk para member BTS, Menteri Kebudayaan Korea Selatan Hwang Hee telah menyatakan sikapnya untuk memberikan dukungan. Berikut pernyataan selengkapnya.

WowKeren - Wacana pembebasan wajib militer untuk member BTS (Bangtan Boys) masih menjadi pro-kontra di kalangan masyarakat Korea Selatan. Namun baru-baru ini, Menteri Kebudayaan Hwang Hee menyatakan sikapnya mengenai wacana pembebasan wamil tersebut.

Menteri Hwang Hee telah mengeluarkan pernyataan mengenai dukungannya agar BTS bisa mendapatkan status bebas wamil atas berbagai alasan pada Rabu (4/5). Simak pernyataan lengkapnya berikut ini.

"Halo, saya Hwang Hee, Menteri Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata. Dalam beberapa tahun terakhir, status Korea telah meningkat pesat karena gelombang Hallyu. Itu adalah sesuatu yang semua orang pernah rasakan. Dimulai dengan K-pop, K-drama, dan film, serta konten seperti game, webtoon, animasi, dan seni media, serta karya sastra, hanbok, K-beauty, dan K-Food, keseluruhan gaya hidup orang Korea telah mendapatkan simpati dan cinta di seluruh dunia," buka Menteri Hwang Hee.

Pertama-tama Menteri Hwang Hee membicarkan tentang Korea Selatan yang saat ini menjadi pusat konten budaya. Hal itu disebabkan oleh persebaran Hallyu Wave dengan begitu pesat. Bukan hanya menarik wisatawan ke dalam negeri, kajian mengenai budaya tradisional Korea muncul di universitas-universitas seleuruh dunia. Dengan demikian Hwang Hee mengklaim bahwa Korea Selatan punya pengaruh kuat tanpa hard power.

"BTS di titik awal, ada 'Squid Game', dan ada 'Parasite'. Kami sudah memberikan manfaat khusus kepada para profesional dinas militer seperti seniman budaya, atlet, dan pemegang gelar. Total pengecualian dinas militer adalah sekitar 134.000 (133.869) selama 10 tahun terakhir pada 2019, di mana 484 adalah personel seni dan olahraga."

"Hal ini memberikan kesempatan kepada orang-orang berbakat yang memiliki prestise nasional tinggi dengan keterampilan luar biasa untuk memberikan kontribusi yang lebih besar kepada negara dengan memanfaatkan keterampilan khusus mereka tanpa gangguan kegiatan. Karena saya yakin bahwa kegiatan mereka yang tiada hentinya lebih bermanfaat bagi kepentingan nasional."

"Seniman budaya pop saat ini tidak punya pilihan selain menghentikan kegiatan mereka karena memenuhi kewajiban wajib militer terlepas dari prestasi mereka sangat jelas dalam mempromosikan prestise nasional. Ini akan menyebabkan kerugian nasional nyata. Mungkin tidak adil untuk mengatakan bahwa seniman budaya pop tidak diberi kesempatan seperti itu di lingkungan yang sangat berbeda dari masa lalu."

"Secara khusus, Kpop telah membuat tanda dalam sejarah musik populer dengan melanjutkan kesuksesan box office di seluruh dunia. Di antara mereka, BTS, seperti yang dapat dilihat semua orang di publik, menghasilkan efek mendorong produksi senilai 1,2 triliun won per konser, dan merupakan salah satu grup musik paling populer di luar negeri. Mereka menunjukkan kekuatan riak budaya yang bergema di seluruh dunia dengan memenangkan penghargaan," jelas Menteri Hwang Hee.


Untuk itu, Hwang Hee menjelaskan maksudnya angkat bicara mengenai pro kontra wacana bebas wamil BTS. Menurutnya, dukungan aktif diperlukan untuk meningkatkan kekuatan budaya mereka. Apalagi, Korean Wave dinilai sudah memberikan dampak besar pada perekonomian, citra di hadapan dunia dan merek nasional.

Selain itu, Hwang Hee berpendapat bahwa pendaftaran bintang K-Pop wajib militer dianggap berpotensi membentuk citra bahwa Korea Selatan adalah negara berkonflik yang berbahaya dan merugikan imej nasional. Kemudian alasan lain, adanya bebas wamil BTS dianggap bisa meningkatkan kontribusi anak muda berlomba-lomba meningkatkan citra negara.

Meski begitu Menteri Hwang Hee menyadari bahwa isu bebas wajib militer cukup sensitif di kalangan anak muda. Belum lagi mengenai keadilan sosial yang diterapkan dalam peraturan tersebut. Sehingga ia meminta masyarakat mempertimbangkan jika pembebasan wamil bisa terwujud untuk kepentingan lebih besar.

"Saya juga meminta kepada parlemen. Saat ini, RUU untuk mengamandemen Undang-Undang Dinas Militer mengenai pembentukan sistem untuk mentransfer seniman dari budaya populer ke personel seni sedang tertunda di Majelis Nasional," kata Hwang Hee.

Segera setelah RUU amandemen tersebut disahkan, Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata akan terus berkonsultasi dengan Kementerian Pertahanan Nasional dan Administrasi Tenaga Kerja Militer. Hal itu bertujuan untuk menerapkan standar yang wajar dan adil.

"Kami juga mengusulkan kepada artis budaya pop, terutama tujuh anggota BTS dan agensi mereka. Silakan berpartisipasi aktif dalam kontribusi sosial sehingga orang-orang dan kaum muda di usia 20-an dapat memahami. Kami sangat menyadari bahwa upaya dan prestasi anda berkontribusi pada kepentingan nasional."

"Selain itu, kita sudah mengetahui kesungguhan kemauan para anggota BTS untuk setia menjalankan tugas bela negara. Namun, benar juga bahwa manfaat ekonomi akan lebih besar bagi anda serta usaha dan prestasi anda. Seniman budaya pop tumbuh dengan cinta rakyat. Saya ingin menekankan bahwa ketulusan anda akan dibalas dengan cinta yang lebih besar dari rakyat hanya ketika manfaat yang anda terima melalui dinas militer khusus dikembalikan ke masyarakat pada tingkat yang dapat dipahami rakyat," bebernya.

Terakhir, pihak Kementerian berjanji akan terus aktif mendukung berlangsungnya budaha hingga semakin berkembang di ranah internasioanl. Hwang Hee juga akan memastikan bahwa sistem personel dan olahraga akan dioperasikan dengan cara yang lebih adil dan berguna untuk masyarakat.

"Selain itu, kami tidak akan menyia-nyiakan upaya agar generasi masa depan kami dapat mencapai visi dan pencapaian yang lebih besar dan tumbuh atas dukungan kuat dari Korea, sebuah pembangkit tenaga budaya," tutup Menteri Hwang Hee.

(wk/inta)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru