Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I 2022 Tembus 5,01 Persen, Pakar Ungkap Pendorong Utama
Nasional

Pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I tahun 2022 mencapai 5,01 persen. Sedangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I tahun 2021 diketahui minus 0,74 persen.

WowKeren - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I tahun 2022 secara tahunan (year on year atau yoy) mencapai 5,01 persen. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi kuartal I tahun 2021 yang minus 0,74 persen.

"Tingginya angka pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2022 ini selain karena pulihnya ekonomi aktivitas masyarakat, faktor lain juga karena ada low base effect pada kuartal I 2021," ungkap Kepala BPS, Margo Yuwono, dalam konferensi pers di Jakarta pada Senin (9/5).

Menurut Margo, hampir seluruh negara mitra dagang Indonesia mengalami pertumbuhan yang positif. Oleh sebab itu, hal ini juga berimbas pada kinerja ekonomi nasional.

"Pada triwulan I-2022, semua negara mitra dagang kita mengalami pertumbuhan positif. Tiongkok dan Uni Eropa lebih tinggi dibanding triwulan IV-2021," terangnya.


Margo juga mengungkapkan ada peningkatan yang cukup signifikan dalam mobilitas masyarakat. Aktivitas penduduk di berbagai wilayah sudah melebihi kondisi normal.

"Mobilitas sudah sangat bagus, menunjukkan peningkatan yang signifikan. Ini berpengaruh positif terhadap kegiatan produksi, konsumsi, dan investasi," paparnya.

Di sisi lain, sejumlah ekonom menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I tahun 2022 utamanya didorong oleh lonjakan harga komoditas dan pelonggaran PPKM. Direktur Center of Economics and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira misalnya, mengungkapkan bahwa harga batu bara dan minyak sawit mentah (CPO) naik di pasar internasional beberapa waktu terakhir.

"Kinerja ekspor dan investasi yang berkaitan dengan sektor pertambangan serta perkebunan mampu mendorong pemulihan ekonomi," jelas Bhima kepada CNN Indonesia.

Pelonggaran mobilitas masyarakat di tengah menurunnya kasus COVID-19 juga disebut membuat konsumsi rumah tangga terus meningkat. "Konsumsi rumah tangga perlahan menunjukkan pemulihan karena ada pelonggaran mobilitas. Terlihat dari sektor transportasi dan pergudangan mencatat pertumbuhan yang tinggi," tukasnya.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait