Kasus COVID-19 Harian Terus Tembus Angka 1.000, Kemenkes Nilai Tak Sampai Gelombang 4 Karena Ini
AP Photo/Achmad Ibrahim
Nasional

Sejak Rabu (15/6) hingga Minggu (19/6), Indonesia terus mencatatkan kasus COVID-19 harian di atas 1.000. Dengan demikian, kasus COVID-19 harian terus menembus angka 1.000 selama lima hari berturut-turut.

WowKeren - Kasus COVID-19 di Indonesia mengalami kenaikan baru-baru ini. Bahkan jumlah kasus COVID-19 harian di Tanah Air terus menembus angka 1.000 dalam beberapa hari terakhir.

Kasus COVID-19 harian Indonesia menembus angka 1.000 mulai Rabu (15/6) dengan 1.242 kasus. Kemudian pada Kamis (16/6), Indonesia mencatatkan 1.173 kasus baru.

Indonesia mencatat 1.220 kasus baru pada Jumat (17/6) dan 1.242 kasus pada Sabtu (18/6). Sedangkan pada Minggu (19/6), Indonesia mencatat 1.167 kasus baru.

Dengan demikian, kasus COVID-19 harian terus menembus angka 1.000 selama lima hari berturut-turut. Meski begitu, pihak Kementerian Kesehatan meyakini tidak akan terjadi gelombang ke-4 COVID-19 di Indonesia.

"Peningkatan kasus terus dimonitor perkembangannya, tapi untuk adanya gelombang, nampaknya tidak terjadi, karena kita punya kekebalan yang cukup tinggi di masyarakat," ungkapSekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kemenkes RI, dr Siti Nadia Tarmizi, dilansir detikcom pada Senin (20/6).


Masyarakat diminta untuk tetap menjalankan protokol kesehatan. Terutama mereka yang termasuk dalam kelompok rentan.

"Oleh karena itu, kita mengimbau prokes harus tetap dijalankan, masker tetap dipakai ketika aktivitas di ruang terbuka, dan pada orang yang tentan seperti lansia, anak di bawah enam tahun," jelas Nadia.

Di sisi lain, Nadia mengungkapkan bahwa persentase pemakaian tempat tidur rumah sakit alias BOR masih terhitung rendah meski kasus harian menembus angka 1.000 dalam beberapa hari terakhir. "(BOR) naik, tapi masih di bawah 5 persen. Sedikit sekali," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan puncak gelombang virus corona subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 diprediksi terjadi pada bulan Juli mendatang. Namun ia menjelaskan bahwa puncak penularan subvarian BA.4 dan BA.5 diperkirakan hanya sekitar sepertiga dari puncak varian Delta dan Omicron.

"Hasil pengamatan kami, bahwa puncak penularan BA.4 dan BA.5 ini sekitar sepertiga dari puncak Delta dan Omicron," papar Budi usai mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo pada Senin (13/6). "Kasus hospitality juga sepertiga dari kasus Delta dan Omicron, sedangkan kasus kematian sepersepuluh dari Delta dan Omicron."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait