11 Santriwati di Depok Jadi Korban Pencabulan 4 Ustaz, Pihak Ponpes Diduga Ikut Tutupi kasus
Nasional

Dari 11 santriwati yang jadi korban kekerasan seksual di pondok pesantren, hanya 5 orang yang berani berbicara. Bahkan pihak pondok pesantren disebut ikut melarang korban untuk mengadukan perbuatan tersebut ke orangtua mereka.

WowKeren - Lagi, kasus kekerasan seksual dialami para santri di pondok pesantren. Kali ini menimpa 11 santriwati yang menimba ilmu di Pondok Pesantren Istana Yatim Riyadul Jannah, Depok, Jawa Barat. Kasus pencabulan itu pun telah dilaporkan ke Polda Metro Jaya.

Tercatat, ada empat ustaz dan satu kakak kelas sebagai terlapor. Pihak pelapor menjalani pemeriksaan perdana hari ini, Rabu (29/6).

Penasihat hukum pelapor menjelaskan kronologi secara singkat tindakan asusila di pondok pesantren tersebut. Insiden ini diketahui kliennya usai mendengar cerita dari salah seorang korban. Pengakuannya, korban dan teman-teman suka mendapatkan tindakan-tindakan cabul.

"Korban dipanggil ke sebuah ruangan dan murid-murid lainnya itu, dilakukannya jadi satu ruangan itu hanya 5 santriwati tapi dicampur kelasnya ada yang kelas 2 ada yang kelas 3 ada yang kelas 4. Dan jadi setiap malam mereka datang ke kamar itu dan dibekap dan dilakukan itu (pelecehan). Ada yang di kamar mandi ada yang di ruangan kosong," ujar Megawati selaku penasihat hukum pelapor di Polda Metro Jaya, Rabu (29/6).


Megawati menerangkan, beberapa korban pernah melaporkan kejadian ke pihak pondok pesantren, kepala santriwati. Namun sayangnya pihak ponpes tampaknya malah ikut berusaha menutupi kasus tersebut dengan mengancam korban.

"Katanya 'jangan kasih tahu sama ibu kamu ya, kasihan nanti ibu kamu malah kepikiran'. Jadi dari ancaman itu anak-anak tidak berani lapor ke orang tuanya," ujar dia.

Megawati menyebut ada 11 santriwati menjadi korban pelecehan. Namun, hanya 5 orang, yang berani bicara. Sementara itu, tiga orang korban telah memberikan kesaksian di hadapan penyidik.

"Jadi dari 3 korban itu saya kumpulkan bukti-bukti dan saya mendengarkan kronologinya itu seperti apa dan saya sudah merekam rekaman wawancara saya dengan korban ternyata memang kalau di kami itu udah ada unsur untuk pelecehan, pencabulan dan pemerkosaan itu menurut kami," ungkapnya.

Megawati menyebut, pelaku pencabulan dan pemerkosaan itu berjumlah 5 orang terdiri dari 4 ustaz dan satu kakak kelas mereka yang di bawah umur. Sementara aksi pencabulan dan pemerkosaan telah berlangsung satu tahun terakhir.
"Dan parahnya lagi seminggu setelah mau dijemput sama orangtuanya, kemarin malamnya itu masih di (lecehkan)," pungkasnya.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru