Harga Roti Bisa Naik Imbas Perang, Jokowi Sempat Tanyakan Stok Gandum ke Presiden Rusia dan Ukraina
presidenri.go.id
Nasional

Sebagai informasi, 30 hingga 40 persen produksi gandum dunia berasal dari Rusia dan Ukraina. Indonesia sendiri masih mengimpor gandum dari kedua negara tersebut.

WowKeren - Konflik antara Rusia dengan Ukraina hingga saat ini masih belum selesai. Konflik tersebut dinilai Presiden Joko Widodo berdampak pada pangan dunia, salah satunya gandum, sehingga berpotensi membuat harga roti dan mie mengalami kenaikan.

Sebagai informasi, 30 hingga 40 persen produksi gandum dunia berasal dari Rusia dan Ukraina. Indonesia sendiri masih mengimpor gandum dari kedua negara tersebut.

"Hati-hati yang namanya komoditas pangan dunia ini naik semuanya, terutama gandum. Kita juga impor gandum gede banget, 11 juta ton impor gandum kita. Ini hati-hati," terang Jokowi, Kamis (7/7). "Yang suka makan roti, yang suka makan mie, bisa harganya naik. Karena apa? Ada perang di Ukraina."

Jokowi diketahui sempat melakukan kunjungan ke Ukraina dan Rusia beberapa waktu lalu. Dalam kesempatan tersebut, Jokowi rupanya sempat menanyakan langsung kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin soal ketersediaan gandum. Stok gandum di Rusia Ukraina disebut sangat berlimpah namun sedang tidak bisa dijual ke negara lain.


"Di Ukraina saja ada stok gandum. Waktu ke sana saya tanya langsung ke Presiden Zelenskyy berapa stok yang ada di Ukraina? 22 juta ton. Stok enggak bisa dijual, kemudian ada panen baru ini 55 juta ton. Artinya stoknya sudah 77 juta ton," terangnya. "Di Rusia sendiri saya tanya ke Presiden Putin ada berapa stok (gandum) di Rusia, 137 juta ton."

Menurut Jokowi, stok gandum yang tidak bisa keluar dari Rusia dan Ukraina lantas membuat sejumlah negara di Afrika dan Asia mulai mengalami krisis pangan. Bahkan ada yang sudah mulai mengalami kelaparan.

"Karena barang itu tidak bisa keluar dari Ukraina, enggak bisa keluar dari Rusia, di Afrika dan beberapa negara di Asia sudah mulai yang namanya kekurangan pangan akut. Sudah mulai yang namanya kelaparan, bayangkan," tegasnya.

Meski begitu, Jokowi bersyukur Indonesia tak sampai mengalami krisis pangannya. Pasalnya, Indonesia memiliki beras. Oleh sebab itu, Jokowi menekankan pentingnya kemandirian pangan agar Indonesia tak bergantung dengan negara lain. Ia mengajak kepala daerah untuk memanfaatkan lahan yang ada untuk menanam kebutuhan pangan sehari-hari.

"Jangan sampai ada lahan kosong, manfaatkan untuk asupan gizi anak kita karena kita nanem itu tumbuh dan bisa kita panen. Penting sekali," tukasnya.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru