Izin Pesantren Shiddiqiyyah Jombang Batal Dicabut, Menteri Agama Ad Interim Pesan Begini
Nasional

Kementerian Agama memutuskan untuk membatalkan rencana pencabutan izin operasional Ponpes Shiddiqiyyah, Jombang. Para santri pun diharapkan bisa kembali belajar dengan tenang.

WowKeren - Kementerian Agama membatalkan pencabutan izin Pondok Pesantren Shiddiqiyyah, Jombang, Jawa Timur. Sebelumnya, izin operasional ponpes tersebut dicabut imbas kasus pencabulan santriwati yang dilakukan anak kiai pemilik ponpes tersebut, MSAT alias Bechi.

Namun, Menko PMK yang kini menjabat sebagai Menteri Agama Ad Interim, Muhadjir Effendy menyatakan batalnya pencabutan izin tersebut. Ponpes Shiddiqiyyah pun kini bisa kembali beroperasi seperti semula.

"Pesantren Majma’al Bahrain Shiddiqiyyah yang berada di Jombang, Jawa Timur dapat beraktivitas kembali seperti sedia kala. Saya sudah meminta pak Aqil Irham, Plh Sekjen Kemenag, untuk membatalkan rencana pencabutan izin operasionalnya," kata Muhadjir dalam keterangan resminya. Senin (11/7).

"Dengan demikian para orangtua santri mendapat kepastian status putra-putrinya yang sedang belajar di Ponpes tersebut. Begitu juga para santri bisa belajar dengan tenang," sambungnya.


Muhadjir menyampaikan alasan dari keputusan pembatalan tersebut. Kasus pencabulan yang dilakukan MSAT dinilai tak berkaitan dengan lembaga Ponpes Shiddiqiyyah, melainkan hanya salah satu oknum saja. Muhadjir pun berharap masyarakat bisa memahami alasan di balik keputusan pembalatan pencabutan izin tersebut.

"Dalam kasus yang terjadi tidak melibatkan lembaga ponpesnya, tetapi oknum. Sedang di Ponpes itu ada ribuan santri yang perlu dijamin kelangsungan belajarnya. Saya berharap masyarakat dapat memahami keputusan tersebut," terang Muhadjir lewat pesan singkat, melansir CNNIndonesia.com.

Seperti diketahui, Kemenag sempat mencabut izin operasional pesantren Shiddiqiyyah pada pada Kamis (7/7) lalu. Pencabutan izin tersebut setelah heboh kabar pengepungan pesantren dalam rangka penjemputan paksa MSAT. Bahkan, area ponpes juga ikut digeledah oleh pasukan aparat kepolisian.

Namun sayangnya dalam penjemputan paksa tersebut aparat juga masih gagal mengamankan MSAT. Pasalnya, ratusan massa simpatisan tersangka juga ikut menghalangi kinerja aparat. Bahkan, ada 320 ratus santri yang ikut diamankan petugas akibat ikut menghalangi penjemputan paksa MSAT di ponpes.

Hingga akhirnya MSAT berakhir menyerahkan diri ke polisi. MSAT menyerahkan diri ke Polda Jatim, Kamis (2/7), menjelang tengah malam.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru