Kasus Brigadir J Tuai Tanda Tanya Soal Luka Sayatan Hingga Pistol Glock-17 yang Dipakai Bharada E
Pixabay
Nasional

Pihak keluarga sempat mempertanyakan bekas luka sayatan pada jenazah Brigadir J yang dinilai janggal. Selain itu, dua jari Brigadir J juga dikabarkan putus.

WowKeren - Tewasnya Brigadir J usai terlibat dalam baku tembak dengan Bharada E di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo masih meninggalkan tanda tanya. Keluarga sempat mempertanyakan bekas luka sayatan pada jenazah Brigadir J yang dinilai janggal. Selain itu, dua jari Brigadir J juga dikabarkan putus.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto menyatakan bahwa luka sayaran dan jari putus tersebut disebabkan oleh tembakan yang mengenai Brigadir J. Budhi menegaskan tidak ada pemotongan jari terhadap Brigadir J.

"Bukan karena ada potongan atau yang lain. Saya tegaskan semua luka yang ada pada tubuh Brigadir J, berdasarkan hasil autopsi sementara, berasal dari luka tembak," terang Budhi.

Menurut Budhi, Brigadir J memegang senjata api jenis HS 16 dengan kedua tangannya kala terlibat baku tembak dengan Bharada E. Brigadir J disebut terkena tembakan Bharada E di bagian jari hingga menembus ke bagian tubuh lainnya.


"Saya jelaskan saat Brigadir J melakukan penembakan ke Bharada E, dia memegang senjatanya dengan menggunakan dua tangan," paparnya. "Ada peluru yang kena ke jari Brigadi J yang kemudian tembus dan mengenai bagian tubuh yang lain."

Selain luka sayatan dan jari putus Brigadir J, pistol Glock-17 yang digunakan oleh Bharada E juga menyimpan misteri. Wakil Ketua Komisi III DPR RI Trimedya Panjaitan mempertanyakan kepatutan senjata yang digunakan Bharada E itu karena pistol jenis tersebut biasa digunakan oleh anggota tingkat perwira.

"Kemudian tolong dilihat aturan Kapolri, atau apa namanya, kebiasaan, benar nggak si Bharada E dia menggunakan Glock? Pantas enggak dia pakai Glock? Benar nggak dia baru empat tahun jadi polisi?" ujar Trimedya, Kamis (14/7).

Trimedya meminta Polri untuk memberikan penjelasan terkait hal itu. Ia juga meminta agar kasus kematian Brigadir J diusut tuntas karena reputasi Polri yang menjadi taruhannya.

"Soal seperti itu, yang menurut masyarakat bagian dari kejanggalan-kejanggalan, itu yang harus dibikin terang. Nah kalau itu bisa dibikin terang tim ini, masyarakat yakin, penyelidikannya pun tuntas," tukasnya. "Ini ujiannya, reputasi Polri. Polri yang baik ini, jangan hancur karena urusan ini saja. Kasihan. Setengah mati membangun citra Polri yang makin baik terus ya. Jangan hancur karena kasus ini."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait