PGI Sesalkan Buku PPKn yang Keliru Soal Trinitas Katolik-Protestan, Kemendikbudristek Lakukan Ini
Nasional

Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) menilai buku keluaran tahun 2021 itu memiliki kesalahan fatal. PGI lantas mengirimkan surat keberatan kepada Mendikbudristek Nadiem Makarim pada Selasa (26/7).

WowKeren - Buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) untuk SMP keluaran Kemendikbudristek menuai sorotan karena ada kesalahan dalam penjelasan konsep Trinitas di agama Kristen Protestan dan Katolik. Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) menilai buku keluaran tahun 2021 itu memiliki kesalahan fatal.

Penjelasan yang disorot di bagian Kristen Protestan berbunyi, "Tuhannnya adalah Allah, Bunda Maria dan Yesus Kristus sebagai tiga yang tunggal atau Trinitas". Sedangkan di bagian Katolik berbunyi, "Tuhannya sama dengan Kristen Protestan, yakni Trinitas Allah, Bunda Maria, dan Yesus Kristus".

PGI lantas mengirimkan surat keberatan kepada Mendikbudristek Nadiem Makarim pada Selasa (26/7). Dalam surat yang diteken oleh Ketua Umum PGI Pdt Gomar Gultom dan Sekretaris Umum PGI Pdt Jacklevyn J. Manuputty, pihak PGI meminta agar buku tersebut ditarik dari peredaran.

Kekinian, pihak Kemendikbudristek buka suara atas isu tersebut. Melalui akun Twitter resminya, Kemendikbudristek menyatakan bahwa pihaknya tengah mengkaji konten dalam buku pelajaran tersebut.


"Terkait konten di dalam buku mata pelajaran Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan SMP tersebut, Pusat Perbukuan Kemendikbudristek tengah mengkaji & menindaklanjuti dengan memperbaiki sesuai masukan, khususnya mengenai penjelasan tentang Trinitas dalam agama Kristen Protestan dan Katolik," tulis pihak Kemendikbudristek, Selasa (26/7).

Lebih lanjut, Pusat Perbukuan Kemendikbudristek disebut akan melibatkan pakar dari Konferensi Waligereja Indonesia dan PGI dalam melakukan proses perbaikan. Kemendikbudristek juga menarik buku tersebut.

"Buku yang saat ini beredar dengan format elektronik tengah kami tarik dan akan segera kami ganti dengan edisi revisi," jelasnya. "Untuk versi cetak kami sudah menghentikan proses pencetakan versi lama, dan pencetakan selanjutnya akan menggunakan edisi revisi. Kami juga akan segera mengedarkan suplemen perbaikannya bagi yang sudah menerima buku."

Kemendikbudristek menyatakan bahwa pihaknya selalu terbuka untuk menerima masukan, koreksi, dan saran untuk memperbaiki kualitas buku-buku pendidikan. Oleh sebab itu, masukan, koreksi, dan saran dapat dialamatkan kepada penulis atau melalui alamat surel [email protected].

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait