Pengakuan Peserta Event G20 Usai Rasakan Gempa M 5,8 di Bali: Kita Semua Lari Keluar
Nasional

Para peserta side event G20 di Hotel Hilton, Nusa Dua, Badung, Bali turut merasakan gempa tersebut. pada Senin (22/8) sore. Getaran gempa dilaporkan terasa kala acara sudah selesai.

WowKeren - Bali sempat digoncang gempa dengan magnitudo 5,8 pada Senin (22/8) sore. Getarannya bahkan dilaporkan terasa hingga Lombok dan Banyuwangi.

Para peserta side event G20 di Hotel Hilton, Nusa Dua, Badung, Bali turut merasakan gempa tersebut. Sejumlah peserta acara Health Working Group (HWG) G20 ke-3 dan The 21st Meeting North Indian Hydrographic Commission (NIOHC) pun panik dan berhamburan keluar kala merasakan goncangan gempa.

Aqila selaku perwakilan dari Civil 20 di HWG G20 ke-3 mengaku goncangan gempa pada awalnya tidak terlalu kuat. Namun para peserta acara panik kala goncangannya terasa menguat.

"Awalnya tidak terasa, tapi begitu goncangannya kuat baru kita semua lari keluar," ungkap Aqila dilansir Kompas.com. "Beruntung, acaranya sudah selesai. Jadi langsung keluar saja."

Sementara itu, salah satu staf Humas Pusat Hidro-Oseanografi TNI AL (Pushidrosal), Letkol Hari, mengungkapkan bahwa goncangan terasa kala acara sudah berakhir. Para peserta acara disebutnya berlari panik meninggalkan ruangan karena takut gedungnya runtuh.


"Panik semua, keluar. Bagaimana juga orang takut kerobohan gedung. Enggak ada yang enggak takut," paparnya.

Goncangan juga dirasakan warga di Kelurahan Kaliuntu, Kecamatan Buleleng. Salah satu warga bernama Agung Kurnia mengungkapkan bahwa dirinya langsung keluar dari kamar kos di lantai dua karena getaran gempa yang cukup terasa.

"Getarannya terasa dua kali. Yang pertama agak kecil, yang kedua cukup kencang getarannya," terang Agung. "Saya lihat jendela dan pintu goyang-goyang. Panik, langsung keluar turun."

Sejumlah tetangga Agung juga disebut sempat berhamburan keluar rumah. "Saya lihat tetang sekitar juga berhamburan keluar, tapi tidak sampai teriak," tukasnya.

Adapun getaran gempa juga dirasakan oleh warga di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Salah seorang warga bernama Nila Yuliani mengungkapkan dirinya tengah menggendong anaknya yang baru berusia lima bulan kala gempa terasa.

"Kaget saya, gempanya membuat atap rumah jadi bergetar. Lagi punya bayi jadi langsung lari keluar, khawatir," tukasnya.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru