Anak-anak di Cianjur Ikut Terpapar HIV/AIDS Hingga Meninggal, Gara-gara Kaum Pria Sering 'Jajan'?
ccnull.de/Marco Verch
Nasional

Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengingatkan para orangtua untuk menjaga diri terkait ancaman penularan HIV/AIDS. Pasalnya, anak-anak juga berisiko terpapar HIV/AIDS dari orangtua mereka.

WowKeren - Kasus HIV/AIDS di Jawa Barat kini tengah menjadi perhatian. Di Kabupaten Cianjur, tercatan angka kematian akibat HIV/AIDS bahkan mencapai 93 orang selama periode 2021 hingga 2022. Mirisnya, 6 di antara yang meninggal masih berusia anak-anak.

Informasi tersebut menurut data yang dicatat oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Berdasarkan informasi dari Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Cianjur, Frida Laila Yahya, terdapat 74 ODHA (orang dengan HIV/AIDS) yang meninggal di tahun 2021. Sementara 19 orang lainnya meninggal di tahun 2022.

"Jadi selama 2021 hingga 2022 ini totalnya ada 93 ODHA yang meninggal," ujar Frida Laila, melansir CNNIndonesia.com, Rabu (31/8).

Enam di antara 93 ODHA yang meninggal tersebut mirisnya masih anak-anak dengan rentan usia antara 1 hingga 14 tahun. Artinya, mereka tertular dari orang lain, bukan karena kesalahannya sendiri. Frida Laila pun turut menekankan bahwa kematian anak-anak akibat terpapar HIV/AIDS ini perlu jadi sorotan tersendiri.


"Untuk kematian paling banyak ODHA di rentang usia 25-45 tahun, di angka 45 kasus. Tapi memang meski angkanya tak banyak, kasus anak-anak meninggal akibat HIV/AIDS perlu jadi sorotan bersama," terang Frida Laila.

Pasalnya, mayoritas kasus HIV/AIDS menginfeksi anak sejak lahir karena tertular dari orangtuanya. Frida juga menyinggung soal kaum pria, utamanya suami yang sering 'jajan' menjadi penyebab dari paparan HIV/AIDS di lingkungan keluarga (istri dan anak).

"Untuk kasus anak ini biasanya disebabkan orang tua, terutama kaum pria yang sering 'jajan'. Akibatnya istrinya juga terpapar, kemudian mengandung sehingga anaknya juga besar kemungkinan tertular. Akibatnya anak tersebut juga harus menanggung dampak dari perbuatan orang tuanya, terlahir dengan HIV/AIDS," terang Frida Laila.

Karena itu, Frida pun mengimbau agar para orangtua sadar dan lebih berhati-hati. Para orangtua juga diharapkan melakukan pemeriksaan diri atau tes HIV/AIDS sebelum merencanakan memiliki anak.

"Jangan sampai melakukan seks bebas, karena perbuatan tersebut bisa berakhir dampak yang luas, termasuk kasus HIV/AIDS pada anak. Segerakan cek diri, test HIV/AIDS, sehingga kalau sudah deteksi dini bisa diminimalisir penularan HIV/AIDS pada keluarga, terutama pada anak," pungkasnya.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru