Airlangga Dikabarkan Jadi Target Spyware Buatan Israel, Kemenko Perekonomian Bilang Begini
Instagram/airlanggahartarto_officia
Nasional

Pejabat yang menjadi target termasuk Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Dua orang diplomat serta penasihat di Kementerian Pertahanan dan Luar Negeri Indonesia juga dilaporkan menjadi target.

WowKeren - Belasan pejabat Indonesia dilaporkan menjadi target perangkat lunak mata-mata alias spyware di tahun 2021. Menurut laporan Reuters, pihak mata-mata itu memakai perangkat lunak yang dirancang oleh perusahan Israel.

Adapun pejabat yang menjadi target termasuk Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Dua orang diplomat serta penasihat di Kementerian Pertahanan dan Luar Negeri Indonesia juga dilaporkan menjadi target.

Enam pejabat dan penasihat Indonesia yang menjadi target mengaku sempat mendapat email dari Apple Inc pada bulan November tahun lalu. Dalam email tersebut, Apple menyatakan bahwa pihaknya yakin para pejabat tersebut ditargetkan oleh penyerang yang disponsori negara.

Terkait informasi tersebut, Apple tak mau mengungkap identitas atau jumlah pengguna yang menjadi target peretasan. Namun Apple dan peneliti keamanan menyebutkan bahwa pihak yang mencoba memata-matai pejabat Indonesia itu memakai perangkat lunak ForcedEntry.


Sementara itu, pihak Kemenko Perekonomian buka suara terkait isu Airlangga menjadi target upaya peretasan. Menurut Alia Karenina selaku Juru Bicara Kemenko Perekonomian, Airlangga memakai sejumlah ponsel untuk beragam keperluan dan bukan hanya bermerek Apple.

Alia menjelaskan bahwa akun email resmi Menko Perekonomian tidak diinstal dalam ponsel pribadi Airlangga. Sedangkan akun email resmi Menko Perekonomian tersebut tak pernah mendapat notifikasi dari pihak Apple terkait upaya peretasan maupun kiriman spyware.

"Sampai saat ini, tidak ada notifikasi ataupun kiriman file spyware ke email resmi tersebut," beber Alia dalam siaran pers pada Jumat (30/9).

Sebagai informasi, ForcedEntry yang diduga digunakan dalam upaya mematai-matai pejabat Indonesia itu dikembangkan oleh vendor pengawasan siber Israel, NSO Group. Peranti lunak tersebut digunakan untuk membantu agen mata-mata asing dari jarak jauh dan tanpa terlihat untuk mengendalikan iPhone.

ForcedEntry memanfaatkan celah di iPhone sehingga bisa mengakses data tanpa membutuhkan respons pengguna. Ada perusahaan cyber Israel lainnya, QuaDream, yang mengembangkan alat peretasan yang hampir identik.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait