Ibu dan Kakak Rizky Billar Ketawa-ketiwi Bahas KDRT, Pakar Ekspresi Buka Suara
Instagram/rizkybillar
Selebriti

Keluarga Rizky Billar tampaknya menganggap kekerasan dalam rumah tangga bukanlah hal besar yang seharusnya dipermasalahkan. Sikap ibunda dan kedua kakak Billar ini menuai kecaman.

WowKeren - Momen ibunda dan kedua kakak Rizky Billar menjadikan topik KDRT sebagai bahan candaan bikin publik geram. Dalam tayangan YouTube SCTV belum lama ini, kedua kakak Billar, Bobby Rahman dan Dedy Saputra menyebut bahwa pertengkaran dalam rumah tangga adalah hal yang wajar. Hal ini pun dibenarkan oleh ibunda Billar.

Terlebih keluarga mereka keturunan orang Medan yang disebut sudah biasa bercanda tentang hal-hal kasar dengan nada bicara tinggi. "(Rumah tangga) wajib tengkar. Semakin banyak tengkar berarti semakin dewasa, jangan dibanting-banting," kata Deddy sambil tertawa yang juga diikuti Bobby dan sang bunda.

"Orang Medan biasa begitu, 'Heh, kupukul kau nantinya,' tapi nggak dipukul, 'pecahkan kepala kau nanti,' tapi nggak pecah-pecah," imbuhnya seraya tertawa.


Video ini pun sukses membuat netter geram. Pun seorang pakar ekspresi, Coach Yudi Candra ikut memberi tanggapan. Ia membaca mimik wajah kedua kakak dan ibunda Rizky Billar yang disebut tidak dibuat-buat hanya untuk kepentingan konten.

"Dia tertawanya lepas banget dan itu bukan pura-pura lepas, kakak yang ditengah itu baginya (KDRT) hal biasa," ungkap Yudi Candra kepada Insert Investigasi.

Selain wajah ketiganya yang seperti tak ada beban saat bicara soal isu KDRT, Yudi Candra juga menyinggung bahwa kakak pertama Billar sempat menggigit bibir seolah tengah menahan kesal pada seseorang. "Saya melihat itu postur setuju, tapi lihat kakak ditengah itu sedikit gigit bibir, tunjukan kegeraman kepada seseorang," sambungnya.

Bukan hanya Coach Yudi Candra, psikolog keluarga Sani Budiantini Hermawan pun angkat bicara. Ia menegaskan bahwa kekerasan dalam bentuk apa pun pada sebuah hubungan tidak pantas untuk dinormalisasikan.

Terlepas alasan tersebut masuk akal atau tidak. Menurut Sani, kekerasan tetaplah kekerasan yang merupakan perbuatan tidak tercela dan jangan sampai ditiru. "Sesungguhnya KDRT tidak dibenarkan apa pun itu (alasannya)," pungkas Sani Budiantini.

(wk/lara)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait