Gita Savitri Lagi-lagi Tuai Kontroversi Usai Ikut Demonstrasi Dukung LGBTQ
Instagram/gitasav
Selebriti

Gita Savitri memamerkan sejumlah potretnya saat turun ke jalan ikut suarakan dukungan untuk perempuan dan kaum LGBTQ. Tak ayal aksi Gita ini timbulkan perdebatan diantara netter.

WowKeren - Gita Savitri bersama suaminya, Paulus Andreas Partohap Silalahi ikut demonstrasi di jalanan kota Hamburg, Jerman. Ia memperlihatkan sejumlah momennya di laman Instagram pribadi pada Rabu (8/3). Momen demonstrasi tersebut Gita ikuti sebagai rangkaian Hari Perempuan Internasional 2023.

Demonstrasi semacam ini sebenarnya sudah biasa diadakan di Jerman. Namun, sejumlah netizen Indonesia yang tidak paham akan hal itu seketika menghujat Gita Savitri karena dianggap ikut mendukung kaum LGBTQ+. Semua itu tertera pada poster yang dibawa oleh suami Gita.

"Hancurkan patriarki, racism, kapitalisme seharian setiap hari. Tapi hari ini kami menghantam jalanan 🥳 #iwd2023 #womensday2023," tulis Gita Savitri sebagai keterangan unggahannya.

Poster yang dibawa Gita dan Paul sukses mengundang kontroversi. Poster berisi sejumlah dukungan politik yang dituntut dalam aksi demonstrasi tersebut. Topik yang menjadi isu utama adalah mengenai berbagai kasus terkait perempuan di beberapa negara.


Namun, isi dalam poster Gita dan suami yang mendapat protes paling banyak adalah terkait berisi dukungannya terhadap kaum LGBTQ+. "Aku berdiri bersama perempuan Iran, perempuan Afghanistan, perempuan Uyghur, BIPOC & LGBTQ+, semua orang yang melawan penindasan dan ketidakadilan," bunyi tulisan pada poster yang dibawa suami Gita Savitri.

Melihat aksi Gita dan Paul tersebut, netter kemudian terbagi menjadi dua kubu. Banyak dari mereka yang heran dengan Gita dan Paul karena malah mendukung kaum LGBTQ+, padahal hal itu sudah jelas dilarang dalam agama mereka. Namun, beberapa netter lain justru memiliki pendapat berbeda.

Mereka mengatakan bahwa aksi yang dilakukan Gita Savitri dan suami ini murni hanya untuk menegakkan keadilan bagi para perempuan atau mereka yang mengklaim diri sebagai perempuan, termasuk kaum transpuan. Selain itu, ada yang berdiri di posisi netral. Berpendapat bahwa yang dilakukan Gita ini tidak salah, namun alangkah baiknya isu yang belum akrab bagi masyarakat Indonesia ini tidak disebarkan ke media sosial. Yang mana notabene folowers Gita adalah orang Indonesia.

(wk/lara)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait