Keluarga Sutradara Netflix 'In the Name of God: A Holy Betrayal' Jadi Korban Sekte Sesat
Netflix
TV

Sutradara membeberkan bahwa alasan utama membuat serial dokumenter Netflix 'In the Name of God: A Holy Betrayal' karena keluarganya sempat menjadi korban sekte sesat.

WowKeren - Sutradara dokumenter Netflix "In the Name of God: A Holy Betrayal" membeberkan alasan utamanya menggarap karya tersebut. Saat ini, dokumenter berisikan kisah 4 sektre sesat di Korea Selatan itu ramai disorot.

Sutradara Cho Sung Hyun membeberkan bahwa keluarganya pernah menjadi korban sekte sesat di masa lalu. Selain itu, teman-teman serta orang-orang di sekitarnya juga pernah merasakan hal serupa. Sehingga, ia bertekad untuk membongkar sekte-sekte sesat di Korea Selatan.

"Aku pikit tidak akan mudah untuk mengatakan secara mendalam, tapi ada korban sekte sesat di antara keluargaku," ungkap PD Cho Sung Hyun.

"Ada korban (sekte sesat) di antara teman-temanku dan orang-orang di sekitarku. Bagiku, kisah ini adalah tugas yang selalu aku pikir kalau harus aku tangani suatu hari nanti," ungkap sutradara yang tengah disorot tersebut.


PD Cho Sung Hyun sendiri memastikan kalau ia sama sekali tidak bermaksud untuk menyinggung agama orang lain. Ia juga orang yang ikut mendukung gerakan bebas beragama. Namun, ia tidak ingin orang-orang terseret agama yang menyeleweng seperti 4 sekte sesat di "In The Name of God: A Holy Betrayal".

"Sekte adalah monster yang dipelihara oleh masyarakat kita. Aku bertanya-tanya apakah masyarakat kita mengambil sikap yang terlalu mengamati terhadap agama dan kalau kita seharusnya tidak mengakui religiusitas beberapa agama," beber PD Cho Sung Hyun.

"Siapa pun bisa menjadi korban. Bukannya seharusnya kita tidak berpangku tangan atas nama kebebasan beragama, tapi mengaturnya sampai batas tertentu? Ini adalah area sensitif, tapi aku rasa kalau agama harus dimintai pertanggungjawaban seperti kebebasan," lanjutnya.

"Sebagai orang yang tinggal di negara di mana kebebasan beragama dijamin secara konstitusional, aku tidak bisa mengatakan kalau percaya pada agama adalah salah. Aku hanya memilih sebuah agama. Jika mereka tidak menyebabkan kerusakan sosial, seharusnya tidak ada perburuan penyihir. Kesalahannya bukan soal mereka yang percaya pada agama, tapi mereka yang berada memandu dan menyesatkan mereka," tegas PD Cho Sung Hyun.

Pada konferensi pers, sutradara "In The Name of God: A Holy Betrayal" juga mendapatkan ancaman dari banyak pihak. Netflix sampai menjaga ketat Cho Sung Hyun serta keluargaya. Hal tersebut diketahui karena beberapa sekte di dokumenter itu masih berjalan sampai saat ini seperti JMS.

(wk/alfa)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait