Jang Won Young IVE didapuk menjadi brand ambassador untuk merek Miu Miu dan FRED. Lalu semua member NewJeans pun kini menjadi brand ambassador dari berbeda merek ternama.
- Farida Amalia Dwi Yanti
- Selasa, 09 Mei 2023 - 16:27 WIB
WowKeren - Selebriti Korea Selatan kini banyak yang didapuk menjadi brand ambassador merek ternama. Tak hanya para senior, kebanyakan dari merek itu bahkan mendapuk para idol muda untuk menjadi wajah baru mempromosikan barang mereka.
Sebagai contoh Jang Won Young IVE didapuk menjadi brand ambassador untuk merek Miu Miu dan FRED. Lalu semua member NewJeans pun kini menjadi brand ambassador dari berbeda merek ternama seperti Chanel, Gucci, Louis Vuitton dan lainnya.
Mengenai tren menjadikan idol muda sebagai brand ambassador, para ahli memberikan analisa. Mereka berkata bahwa merek-merek mewah global menurunkan usia BA mereka untuk mendorong remaja membeli produk-produk mewah.
Namun banyak orang yang mengkhawatirkan hal ini justru memicu tren remaja tanpa kemampuan ekonomi yang membeli produk mewah. Tak hanya netizen, para pakar pun turut mengkhawatirkan dampak idol muda menjadi brand ambassador.
Di komunitas online, seorang netizen berkomentar, "Item Louis Vuitton, Chanel, dan Dior mahal bahkan untuk pekerja kantoran dewasa. Sungguh ironis bahwa merek-merek ini memilih anak di bawah umur sebagai model mereka untuk merangsang keinginan pembeli remaja."
Profesor Konsumen Universitas Inha Lee Eun Hee lantas berkata, "Konsumsi harus berada dalam batas pendapatan dan kemampuan belanja seseorang. Siswa sekolah dasar tidak menghasilkan uang, tetapi jika mereka terus membelanjakan terlalu banyak untuk produk semacam itu sejak usia muda, mereka mungkin tidak bisa mengendalikan diri setelah dewasa."
Profesor Eun Hee juga menekankan bahwa meskipun konsumsi barang mewah oleh remaja sering disorot oleh media, perlu untuk melatih mereka dalam mengetahui bagaimana mengontrol pembelian mereka.
"Selain itu, jika seorang remaja mengembangkan keinginan untuk pamer dari usia dini dan terus mengkonsumsi di luar tingkat ekonomi mereka, masalah yang berkaitan dengan kebiasaan konsumsi pasti bisa muncul di kemudian hari," pungkas sang profesor. Bagaimana menurutmu?
(wk/amal)
