IVE dan NewJeans sama-sama membintangi minuman ringan hingga makanan. Dengan PC para member idol ditawarkan orangtua di Korea mengeluh anak-anak sudah konsumtif.
- Intan Maharani
- Senin, 31 Juli 2023 - 15:22 WIB
WowKeren - Saat ini, IVE dan NewJeans sama-sama berkolaborasi dengan produk minuman hingga makanan yang menawarkan photocards (PC) para member. Mengenai tren ini, para orangtua di Korea mengeluhkan tentang meningkatkan jajanan anak-anak ke tahap berlebihan.
Budaya mengumpulkan PC telah menjadi bagian dari keprihatinan orangtua. Menurut outlet media, salah satu orangtua baru-baru ini melaporkan mereka harus membeli "sekotak kaleng soda yang biasanya tidak mereka minum" sebab anak-anak mereka ingin PC Jang Won Young IVE. Seperti diketahui, IVE model pepsi sedangkan NewJeans adalah model Coca-Cola.
Selain outlet media, forum khusus orangtua "cafe mom" bukan hanya memuat drama PC. Melainkan menunjukkan aktivitas pertukaran merchandise untuk mendapatkan PC tertentu di kalangan orangtua.
"Karena anak saya memberi tahuku bahwa mereka dapat menerima kartu foto IVE tertentu jika kami membeli pizza, aku harus mengunjungi tiga toko berbeda," kata salah satu ortu.
"Apakah benar membeli tumpukan kaleng Coca-Cola yang bahkan tidak akan kita minum hanya untuk mendapatkan beberapa kartu foto?" sahut ortu lain.
Salah satu fans berusia 12 tahun, mereka telah membeli semua minuman dan pizza untuk PC IVE. Total harga yang dibelanjakan mencapai 200 ribu won (sekitar Rp2,36 juta). Fans muda itu harus bekerja paruh waktu di belakang orangtuanya untuk mendapat PC yang diinginkan.
"Karena orang tua tidak suka mengeluarkan uang untuk photocard, seorang temanku bahkan bekerja paruh waktu tanpa sepengetahuan mereka," terangnya.
Kritikus mencatat tren yang memprihatinkan di mana perusahaan makanan berkolaborasi dengan idol K-pop untuk menarik konsumen remaja. Misalnya, Coca-Cola dan NewJeans bekerja sama untuk menawarkan kaleng edisi terbatas yang dilengkapi dengan buku foto atau lembar memo yang menampilkan foto member.
Selain itu, orangtua secara kolektif mengungkap ketidakpuasan melalui laporan berita. Mereka mengkritik perusahaan yang mendorong pengeluaran berlebihan di kalangan anak-anak.
"Banyak juga anak-anak yang membuang produk makanan hanya karena mereka tidak menginginkannya, jadi menyaksikan kejadian seperti itu sangat melelahkan," beber orangtua lainnya.
(wk/inta)
