Sandara Park tak kuasa menahan tangis kala mengenang dampak buruk pembubaran 2NE1 terhadap dirinya. Ia mengaku mendapat perlakuan berbeda dari orang dalam industri hiburan.
- Marina Larasati
- Kamis, 28 Maret 2024 - 13:01 WIB
WowKeren - Sandara Park tak pernah bisa menahan air matanya kala mengenang masa-masa bersama member 2NE1. Hal ini pun terjadi ketika Sandara tampil di acara YouTube model Lee So Ra yang tayang pada Rabu (27/3).
Dalam kesempatan itu, Sandara menceritakan bagaimana dirinya diperlakukan berbeda oleh industri hiburan setelah grupnya bubar pada tahun 2016 silam. Mulanya Sandara mengungkapkan betapa ia dan member 2NE1 lainnya memiliki hubungan yang dekat.
"Kami selalu bersama, tentu saja ada saatnya kami merasa kesal satu sama lain. Namun selama bertahun-tahun, kami telah belajar untuk menerima perbedaan kami. Mengetahui bahwa kami adalah individu yang unik, kami berhasil melakukannya menghindari konflik besar, terutama seiring bertambahnya usia," ujar Sandara.
Sandara merasa bersyukur bisa merasakan berbagai macam emosi karena adanya para member. "Kami menghabiskan separuh hidup kami bersama. Setiap kali aku bersama mereka, aku dipenuhi dengan banyak emosi seperti rasa syukur dan kebahagiaan," sambungnya.
Saat membicarakan para member, Sandara juga mengenang betapa hancur perasaannya setelah 2NE1 dibubarkan. Dampak dari pembubaran 2NE1 benar-benar nyata ia rasakan. Banyak hal yang dipikirkan dan ditakutkan oleh Sandara.
"Pembubaran kami sangat memukulku. Saat hal itu terjadi, aku merasa duniaku hancur berantakan. Aku berpikir, 'Inilah saatnya bagiku. Aku akan kehilangan rumahku, dan... Bagaimana aku bisa bertemu penggemarku mulai sekarang? Aku juga tidak akan bisa mengadakan konser atau tampil di panggung lagi'," tutur idol 39 tahun ini.
Dengan air mata yang mengalir di pipinya, Sandara kembali mengingat bagaimana orang-orang dalam industri hiburan memperlakukannya dengan cara yang berbeda. Meski tak menjelaskan secara rinci, tapi air mata Sandara seolah memberitahu semuanya bahwa ia tak suka dengan perlakuan itu.
"Dan ada cara orang-orang memperlakukanku secara berbeda setelah pembubaran. Itu sangat sulit. Aku merasakan kesedihan yang mendalam saat itu," pungkasnya.
(wk/lara)
