Rapper Khundi Panda & Son Simba Beber K-Hip Hop Penuh Transaksi Narkoba Ilegal
Instagram/simbasonof
Selebriti

Dua orang rapper Korea, Khundi Panda dan Son Simba mengungkap bagaiman jalannya transaksi narkoba di tengah lingkungan artis K-Hip Hop alias KHH yang rupanya sering terjadi.

WowKeren - Baru-baru ini, pernyataan Khundi Panda dan Son Simba tentang cara kerja transaksi narkoba di tengah lingkungan artis K-Hip Hop (KHH) kembali disorot. Kesaksian mereka dihubungan dengan program Yoon Suk Yeol tentang pemerintahan yang memerangi narkoba di Korea Selatan telah gagal.

Berdasarkan keterangan Khundi Panda dan Son Simba, KHH penuh dengan orang-orang yang menawarkan obat-obatan terlarang kepada para artis. Hal itu terjadi ketika mereka berada di klub atau saat diundang ke rumah seseorang.

Mengungkap pengalaman sendiri, Son Simba berkata, “Suatu kali, aku pergi ke sebuah klub untuk mengadakan pesta. Aku pikir mereka tidak sengaja mengirimkannya padaku, tapi mereka membawakanku bubuk putih. Aku mengambil es, dan menaburkannya di atas es untuk menghilangkannya.”

Kemudian, kedua rapper ini mengungkap bahwa perilaku itu tercermin lewat karya para musisi. Jika ada artis KHH yang membahas tentang narkoba di liriknya maka mereka kemungkinan besar adalah pemakai di dunia nyata.

Rapper Khundi Panda & Son Simba Beber K-Hip-Hop Penuh Transaksi Narkoba Ilegal

Source: YouTube


“Sampai beberapa tahun yang lalu, ada solusinya. Kamu bisa mendapatkan resep obat-obatan psikotropika, dan beberapa rapper akan menuliskan pengalaman tersebut dalam lirik mereka. Namun sekarang ada aturan yang lebih ketat untuk jenis resep tersebut, mereka terpaksa menggunakan narkoba sungguhan,” beber Son Simba.

Rapper itu pun menambahkan, “Jika mereka terlihat mencurigakan, jika mereka terlihat seperti pengguna narkoba, kemungkinan besar memang demikian. Perasaan yang muncul saat menggunakan narkoba adalah sesuatu yang tidak bisa dipalsukan. Jika mereka menulis bahwa mereka adalah pengguna narkoba melakukan hal itu dalam lirik mereka, itu bukanlah sesuatu yang bisa dipalsukan dengan mudah oleh orang-orang.”

Berikutnya, Khundi Panda menjelaskan mengapa rapper lebih memilih komunikasi dengan Telegram daripada KakaoTalk. Padahal, aplikasi tersebut dikenal dengan transaksi narkoba di dalamnya.

“Jika kamu memakai KakaoTalk untuk mengirim file audio, file tersebut akan kedaluwarsa setelah satu bulan. Telegram tidak memiliki tanggal kedaluwarsa tersebut, jadi para rapper menggunakannya untuk mengirim file audio. Namun orang-orang selalu bertanya kepada kami apakah kami mendapat tawaran narkoba Telegram,” paparnya.

Terakhir, para rapper itu mengungkap apa yang pernah dikatakan Jaksa Agung soal kultur narkoba. Seseorang yang punya cukup uang untuk membeli pizza satu loyang, maka obat-obatan dapat dengan mudah didapatkan.

“Jaksa Agung pernah mengatakan hal ini sekali. Jika kamu memiliki cukup uang untuk memesan satu loyang pizza, maka kamu bisa mendapatkan obat-obatan yang dikirimkan kepada Anda dengan mudah,” ungkap mereka.

(wk/inta)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel