Alur cerita yang agak dewasa di 'The Trunk' dipakai mengeksplorasi emosi cinta yang rumit dalam hubungan yang beracun. Ada juga keinginan egois yang disalahartikan sebagai kasih sayang.
- Farida Amalia Dwi Yanti
- Selasa, 03 Desember 2024 - 14:17 WIB
WowKeren - Sutradara "The Trunk" yakni Kim Gyu Tae baru-baru ini menjalani wawancara dengan media setempat. Dalam kesempatan itu, sang sutradara membongkar alasan mengapa adegan ranjang milik Lee Se Yeon (Jung Yun Ha) lebih hot dibanding milik Han Jeong Won (Gong Yoo).
Dalam "The Trunk", karakter Seo Yeon menunjukkan perilaku yang tidak menentu dan keinginan yang kuat, seperti meminta mantan suaminya Jeong Won untuk melakukan pernikahan kontrak dengan Noh In Ji (Seo Hyun Jin) setelah perceraian mereka.
Sutradara Gyu Tae menjelaskan, "Untuk lebih menggambarkan karakternya, aku merasa adegan ranjang diperlukan untuk menunjukkan obsesinya dengan Jeong Won dan bagaimana dia melepaskan amarahnya dengan cara yang mentah dan primitif setelah menerima teleponnya."
Sutradara Gyu Tae membeberkan bahwa ini adalah pertama kalinya dia mengarahkan proses syuting untuk adegan ranjang. "Ini pertama kalinya aku syuting sesuatu dengan nada dewasa. Di lokasi syuting, aku gugup, mencoba mempertimbangkan dan peduli pada para aktor," sambungnya.
"Kami harus menyelesaikannya dengan cepat, tetapi aku sudah banyak berdiskusi dengan para aktor sebelumnya," imbuh sutradara Gyu Tae. Ia selanjutnya menguak alasan perbedaan intensitas antara Se Yeon dan Jeong Won di "The Trunk".
Dalam "The Trunk", Se Yeon melakukan adegan ranjang dengan suami kontraknya, Yoon Ji O (Jo Yi Gun). Sedangkan, Jeong Won melakukan hubungan seksual dengan In Ji. Sutradara Gyu Tae menjelaskan bahwa nada emosional para karakter berbeda, yang memengaruhi adegan ranjang itu.
"Adegan ranjang antara In Ji dan Jeong Won adalah tentang cinta, jadi aku ingin fokus pada keindahan daripada emosi mentah. Tingkat eksposur itu tidak diperlukan. Namun untuk Seo Yeon, aku merasa pendekatan ekstrem diperlukan untuk sepenuhnya menangkap karakternya yang intens," ungkapnya.
Di sisi lain, "The Trunk" berkisah tentang rahasia layanan pernikahan kontrak eksentrik yang dikaitkan dengan penemuan koper misterius dan mayat seseorang di tepi danau. Depresi, kesepian, penyalahgunaan narkoba, dan emosi yang kompleks menjadi inti dari serial ini.
Alur cerita yang agak dewasa di "The Trunk" dipakai mengeksplorasi emosi cinta yang rumit dalam hubungan yang beracun. Ada juga keinginan egois yang disalahartikan sebagai kasih sayang dan obsesi yang digambarkan sebagai pengabdian.
Tidak seperti kebanyakan K-Drama, "The Trunk" dipenuhi dengan konten dewasa yang melibatkan penyalahgunaan narkoba, bunuh diri, adegan seks (banyak pantat) dan seksualitas. Meskipun ini bukan topik yang sangat mengejutkan di Barat, bagi masyarakat Korea, drama ini bisa jadi sensitif dan memicu orang lain. Bagaimana menurutmu?
(wk/amal)