Selamat datang di halaman lirik lagu "Hikoukigumo" (Jejak Awan Pesawat) yang dibawakan oleh JKT48. Lagu yang menyayat hati ini mengisahkan tentang perpisahan yang menyakitkan dan penyesalan atas pilihan yang telah diambil.
Setiap bait lirik mengungkap emosi mendalam dari dua orang yang berpisah. Mereka mengenang momen-momen indah di masa lalu, tetapi kini semuanya telah berlalu, meninggalkan jejak kesedihan yang tak terhapuskan.
Melalui kata-kata puitisnya, lagu ini mengajak kita untuk merefleksikan makna cinta dan kehilangan. Sama seperti jejak awan pesawat di langit yang menghilang seiring waktu, kenangan tentang hubungan yang telah berlalu juga dapat memudar, tetapi perasaan sakit dan luka yang ditinggalkannya akan tetap terasa.
Semoga halaman lirik ini dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang lagu yang menyentuh ini dan membantu Anda mengekspresikan emosi terdalam Anda sendiri.
Hikoukigumo (Jejak Awan Pesawat) Lyrics
JKT48
kita bersama berniat mengambil jalan pintas
melupakan belokan masa depan dan kebaikan
dan juga melupakan sang angin
"sayonara" kau bisikkan
ekspresimu saat itu
sinar mentari tak sampai
cinta itu telah layu dan gugur
jejak pesawat yang di langit
garis putih lurus memanjang
perasaan siapa yang masih ada
tanpa mampu menoleh ke belakang
jejak pesawat suatu waktu
seperti cakar tajam menusuk
meninggalkan bekas tipis luka baru
dengan tatapan kosong diriku memandang
kucing yang lewat entah darimana
kita bersama melihat kita seperti apa
yang dicoreti oleh anak-anak jalanan aspal
melangkahi semua kenangan
di suatu tempat kita berdua mungkin kan bertemu lagi
karena di tempat kenang terlalu banyak orang-orang
cinta itu jejak pesawat, satu gores kuas yang tipis
ke hari kita tak dapat kembali
dengan sedih tak dapat melangkah maju
seperti jejak awan pesawat bak sembunyikan air mata
jauh aku rentangkan tangan kanan
dirimu yang telah meninggalkan kesedihan
jejak pesawat yang di langit, garis putih lurus memanjang
perasaan siapa yang masih ada, tanpa mampu menoleh ke belakang
jejak awan pesawat cinta bagai mengejarnya dari belakang
walau sedih terlambat terdengarnya, suara pesawat dan tangisan
dan tangisan jejak awan pesawat bak sembunyikan air mata
jauh aku rentangkan tangan kanan
dirimu yang telah meninggalkan kesedihan