"Sesaat", sebuah lagu penuh emosi karya Pas Band, berkisah tentang kesulitan mengungkapkan kebenaran yang menyakitkan. Sang protagonis dihadapkan pada situasi yang dilematis, di mana mereka harus menyampaikan penolakan yang memilukan kepada seseorang yang pernah dekat. Liriknya yang menusuk menggemakan perjuangan batin yang dialami, dengan pengulangan frasa "Bagaimana mungkin" mengungkapkan ketidakberdayaan mereka untuk merasionalkan situasi tersebut. Di tengah pergulatan emosional ini, protagonis memohon pengertian, menegaskan bahwa orang yang mereka cintai harus belajar menerima kenyataan yang pahit.
Sesaat Lyrics
Pas Band
Dia datangiku lagi,
dan memaksa memang
Dia ingin jawaban segera secepatnya,
tanpa mengerti
Bagaimana mungkin
bagaimana mungkin
bagaimana mungkin
Ku harus menjelaskannya
Bagaimana mungkin
bagaimana mungkin
bagaimana mungkin
Dan bibirku pun terkunci, sulit sampaikan
Bahwa kau takkan mungkin lagi
bersama aku hari ini
Coba mengerti
Bagaimana mungkin
bagaimana mungkin
bagaimana mungkin
Ku harus menjelaskannya
Bagaimana mungkin
bagaimana mungkin
bagaimana mungkin
Aku memang akui, kau pernah mewarnai
Lalui hari – hari, sampai malam tadi
Jangan usikku lagi, jadi dirimu sendiri
Bagaimana kumungkin menceritakannya
Bagaimana ku harus jelaskannya
Aku memang akui, kau pernah mewarnai
Lalui hari – hari, sampai malam tadi
Jangan usikku lagi, jadi dirimu sendiri
Cobalah kau mengerti,
kau bukan permataku lagi
dan memaksa memang
Dia ingin jawaban segera secepatnya,
tanpa mengerti
Bagaimana mungkin
bagaimana mungkin
bagaimana mungkin
Ku harus menjelaskannya
Bagaimana mungkin
bagaimana mungkin
bagaimana mungkin
Dan bibirku pun terkunci, sulit sampaikan
Bahwa kau takkan mungkin lagi
bersama aku hari ini
Coba mengerti
Bagaimana mungkin
bagaimana mungkin
bagaimana mungkin
Ku harus menjelaskannya
Bagaimana mungkin
bagaimana mungkin
bagaimana mungkin
Aku memang akui, kau pernah mewarnai
Lalui hari – hari, sampai malam tadi
Jangan usikku lagi, jadi dirimu sendiri
Bagaimana kumungkin menceritakannya
Bagaimana ku harus jelaskannya
Aku memang akui, kau pernah mewarnai
Lalui hari – hari, sampai malam tadi
Jangan usikku lagi, jadi dirimu sendiri
Cobalah kau mengerti,
kau bukan permataku lagi