Variety show MBC menuai kontroversi karena menggunakan klip tragedi naas itu untuk tujuan komedi.
- Chusnul Chotimah
- Rabu, 09 Mei 2018 - 12:37 WIB
WowKeren - Tragedi kapal Feri Sewol pada April 2014 lalu masih terus diingat publik Korea. Seperti diketahui, Korea diguncang musibah yang cukup besar. Kapal feri Sewol yang mengangkut lebih dari 400 orang terbalik di semenanjung selatan Korea. Lebih dari 300 orang pun dilaporkan meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut.
Namun baru-baru ini, variety show "Point of Omniscient Interference" justru menjadikan tragedi naas tersebut sebagai bahan lucu-lucuan. Dalam episode 5 Mei lalu, tim produksi variety show menggunakan klip dari laporan tenggelamnya kapal Feri Sewol untuk membahas aksi kocak Lee Young Ja menikmati odeng (jajanan khas Korea yang terbuat dari ikan).
Variety show ini menggunakan dua klip dari liputan berita ketika Feri Sewol pertama kali tenggelam. Salah satunya adalah klip pembaca berita pria dengan latar belakang Feri Sewol. Adegan dengan pembaca berita laki-laki itu terdapat gambar Sewol Feri yang diburamkan. Netter menduga bahwa tim produksi memang tahu bahwa itu adalah klip Feri Sewol, tapi tetap menggunakannya untuk tujuan lucu-lucuan.
Hal ini tentu saja membuat penonton mengamuk. Berbagai kritik dilayangkan pada MBC terkait kelalaian variety show "Point of Omniscient Interference". Mereka pun merilis pernyataan sebagai permintaan maaf dan berjanji akan menindak tegas pihak yang bertanggung jawab atas kontroversi ini.
"Kami meminta maaf secara tulus pada keluarga dari korban Feri Sewol dan penonton kami. Klip berita yang kami gunakan sebelumnya sudah diburamkan oleh editor video. Saat kami membuat editing final, kami tidak sadar itu klip apa dan kami menggunakannya sehingga mengganggu penonton," ujar perwakilan dari MBC.
"Kami sangat menyesal dan ingin minta maaf dengan tulus. Ketika kami menyadari apa videonya, semua klip dihapus termasuk yang ada di layanan VOD. Kami akan menyelidiki secara ketat bagaimana klip berita itu dipilih dan diburamkan, dan kami akan mengambil tanggung jawab. Kami akan lebih ketat dalam memeriksa rekaman untuk ke depannya. Kami mohon maaf sekali lagi kepada mereka yang terluka."
(wk/chus)
