Dari 9.400 seniman dan selebriti, 24K adalah satu-satunya grup idola yang termasuk dalam blacklist tersebut.
- Jumat, 11 Mei 2018 - 10:42 WIB
WowKeren - Baru-baru ini publik dikejutkan dengan kabar dari grup 24K. Telah terungkap bahwa 24K dimasukkan dalam daftar hitam oleh pemerintahan mantan presiden Korea Selatan Park Geun Hye.
Lebih dari 9.400 seniman dan selebriti diketahui masuk dalam blacklist pemerintahan yang saat itu masih dipegang Park Geun Hye. Daftar hitam ini sendiri dibuat untuk memilih artis mana yang akan dikecualikan dari menerima dukungan dari negara.
Seorang wakil dari komisi pencari fakta blacklist menyatakan bahwa daftar hitam termasuk mereka yang telah menandatangani petisi yang menyerukan penolakan keputusan pemerintah tentang kecelakaan Sewol, penulis yang berbicara tentang kecelakaan itu, dan bahkan artis yang hanya menyatakan dukungan untuk kandidat presiden Moon Jae In dan Park Won Soon.
Kyunghan Shinmun mengungkap bahwa 24K adalah satu-satunya grup idola yang termasuk dalam blacklist tersebut. Mengenai mengapa kelompok itu dimasukkan dalam daftar, sumber dari agensi 24K pun berkomentar seperti ini.
"Ini hanya tebakan, tapi kami bertanya-tanya apakah mungkin itu terjadi karena 24K membantu dengan Moon Jae In pada tahun 2012 sekitar waktu mereka debut, ketika dia menjadi kandidat dalam pemilihan presiden," ujar perwakilan 24K. Daftar hitam itu sendiri menyertakan nama manajer mereka pada saat debut mereka dan lima member 24K yaitu Cory, Kisu, Seokjune, Byungho, dan Daeil, tidak termasuk Sungho.
Sebagai informasi, 24K telah membantu Moon Jae In yang kini menjadi presiden Korea, dengan mengambil bagian dalam menyanyikan lagu tema untuk kampanyenya, yang disusun oleh Kim Hyung Suk. 24K juga berpartisipasi dalam pertunjukan dan muncul di video untuk lagu tersebut. Tampaknya partisipasi 24K dalam kampanye itu menjadi alasan bahwa lima dari enam anggota kelompok pada saat itu dan manajer mereka termasuk dalam daftar hitam.
"Memang benar bahwa mereka hampir tidak dapat muncul di acara jaringan tertentu, mungkin karena daftar hitam," sambung perwakilan. "Oleh karena itu kelompok ini telah berfokus untuk membangun basis penggemar di luar Korea dengan mempromosikan luar negeri dengan tur konser di Eropa, Amerika Serikat, Amerika Selatan, dan lainnya."
(wk/yusi)
